Jutaan Ancaman Siber di Indonesia, Ini Metode yang Dipakai Hacker

Jumat, 8 Februari 2019 06:00 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kaspersky Lab, perusahaan keamanan siber, menyatakan telah terjadi puluhan juta ancaman siber di Indonesia baik online maupun offline pada periode Oktober-Desember 2018. Tinjauan ancaman tersebut didasarkan pada data yang diperoleh dan diproses dengan Kaspersky Security Network.

Baca juga:Serangan Siber Ancam Data Pilpres 2019, Apa Saja Sasarannya?

"Untuk online biasanya yang paling sering digunakan adalah menyebarkan melalui URL, email atau website. Sedangkan offline, biasanya melalui drive USB yang dapat dilepas," ujar Territory Channel Manager SEA Kaspersky Lab untuk Indonesia Dony Koesmandarin, di Seribu Rasa, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Februari 2019.

Berikut detil metode yang paling sering dilakukan oleh peretas atau hacker untuk menembus sistem:

1. Melalui browser

Advertising
Advertising

Dalam insiden ini, peretas memanfaatkan bug dalam perangkat lunak browser atau plugin populer untuk menginfeksi pengguna yang mengunjungi sebuah situs web yang disusupi. Infeksi terjadi tanpa intervensi dari pengguna dan tanpa sepengetahuan pengguna.

Banyak peretas yang menggunakan pendekatan tersebut untuk menargetkan serangan pada korban. Dalam beberapa kasus, peretas juga menggunakan malware tanpa file yang sulit dideteksi dan dihapus.

2. Rekayasa sosial

Metode distribusi malware lain yang banyak digunakan untuk menularkan serangan siber melalui melalui web adalah rekayasa sosial. Serangan ini membutuhkan partisipasi dari pengguna, dengan target yang dikelabui untuk meng-klik tautan dan mengunduh file berbahaya ke komputer pengguna.

3. Infeksi melalui drive USB

Ancaman lokal biasanya berasal dari worms dan dokumen bervirus sebagai penyebab sebagian besar insiden berbasis komputer. Hal ini sering terjadi melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD dan metode offline lainnya.

Baca juga: Freelancer Harus Baca, Ini Cara Menghindari Hacker

"Contoh kasus, seseorang meninggalkan flash disk, kemudian ada yang menemukan dan ingin mengembalikannya, tapi tidak ada yang mengakuinya," kata Dony. "Akhirnya, yang menemukan itu penasaran tentang isinya, dan mencoba melihat isi data melalui laptop atau komputernya, tanpa sepengetahuannya data dalam laptop itu bisa di-collect hanya dalam waktu 2 detik saja."

Berita lain tentang ancaman serangan siber dan hacker bisa dibaca di tempo.co.

Berita terkait

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

1 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

9 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

14 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

16 hari lalu

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

36 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

56 hari lalu

Kejari Depok Terima SPDP Kasus Pembobolan Kartu Multi Trip KRL

Kejari Depok telah menerima resmi SPDP dari penyidik kriminal khusus Polres Metro Depok kasus ilegal akses pembayaran Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Ciptakan Platform KUMA untuk Atasi Ancaman Siber

27 Februari 2024

Kaspersky Ciptakan Platform KUMA untuk Atasi Ancaman Siber

Kaspersky menciptakan platform KUMA, konsol terpadu untuk memantau dan menganalisis insiden keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya