Studi NASA Ungkap India dan Cina Bikin Bumi Jadi Lebih Hijau

Senin, 25 Februari 2019 14:32 WIB

Seorang peserta membawa pesan `Hijaukan Bumiku` saat mengikuti Parade Daun di desa wisata Kandri, Gunungpati, Semarang, 19 April 2015. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga antariksa dan penerbangan Amerika Serikat atau NASA, mengungkapkan bahwa Bumi memiliki tempat yang lebih hijau dibandingkan 20 tahun yang lalu. Laman India Today, beberapa hari yang lalu melaporkan bahwa India dan Cina memimpin upaya penghijauan global.

Baca: Bumi Terlihat Semakin Hijau dari Angkasa

"Cina dan India merupakan sepertiga dari penghijauan, tapi hanya mengandung 9 persen dari luas daratan planet yang tertutup vegetasi," ujar penulis utama penelitian tersebut Chi Chen dari Boston University. "Itu adalah temuan yang mengejutkan, mengingat gagasan umum degradasi lahan di negara-negara berpenduduk padat akibat eksploitasi berlebihan".

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability itu bertujuan untuk mengungkap data satelit baru-baru ini dan pola penghijauan yang sangat menonjol di Cina dan India, serta tumpang tindih dengan lahan pertanian di seluruh dunia. Cina menyumbang 25 persen dari peningkatan bersih global dalam luas daun 6,6 persen dari luas vegetasi global.

Penghijauan di Cina adalah dari hutan (42 persen) dan lahan pertanian (32 persen), tapi di India sebagian dari lahan pertanian (82 persen) dengan kontribusi kecil dari hutan (4,4 persen). Di India, secara keseluruhan, sepertiga lahan tumbuhan menjadi hijau, sedangkan 5 persen menjadi coklat.

Advertising
Advertising

Menurut ilmuwan riset dari Ames Research Center NASA dan penulis pendamping penelitian, Rama Nemani, ketika penghijauan Bumi pertama kali diamati, dia berpikir itu disebabkan oleh iklim yang lebih hangat, lebih basah dan pemupukan dari penambahan karbon dioksida di atmosfer. "Sekarang dengan data Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS), kita melihat bahwa manusia juga berkontribusi," kata Nemani.

Kontribusi besar Cina terhadap tren penghijauan global sebagian besar berasal dari program-programnya untuk melestarikan dan memperluas hutan dengan tujuan mengurangi degradasi lahan, polusi udara, dan perubahan iklim. Produksi makanan di Cina dan India telah meningkat lebih dari 35 persen sejak tahun 2000, sebagian besar karena peningkatan area panen melalui berbagai tanam yang difasilitasi oleh penggunaan pupuk dan irigasi permukaan dan atau air tanah.

"Begitu orang menyadari ada masalah, mereka cenderung memperbaikinya. Pada 1970-an dan 80-an di India dan Cina, situasi di sekitar hilangnya vegetasi tidak baik," tutur Nemani. "Sementara pada 1990-an, orang-orang menyadarinya, dan hari ini segalanya telah membaik. Manusia luar biasa tangguh. Itu yang kita lihat di data satelit."

Studi ini dimungkinkan karena catatan data selama dua dekade dari instrumen MODIS pada satelit Terra dan Aqua NASA. MODIS menyediakan cakupan intensif dalam ruang dan waktu. Sensor telah menangkap hingga empat bidikan dari hampir setiap tempat di Bumi, setiap hari, selama 20 tahun terakhir.

Simak kabar terbaru tentang Bumi hijau hanya di kanal Tekno Tempo.co

INDIA TODAY | NATURE SUSTAINABILITY

Berita terkait

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

30 menit lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

5 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

6 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

8 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya