Crew Dragon Mendarat di ISS, Elon Musk Siapkan Pesawat Berawak
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Senin, 4 Maret 2019 22:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX menjadi perusahaan pertama yang telah membangun, meluncurkan, dan sekarang, mendaratkan Crew Dragon pesawat luar angkasa komersial pertama untuk manusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Perusahaan milik Elon Musk meluncurkan kapsul angkasa dengan kapasitas 7 penumpang bernama Crew Dragon pada Sabtu, 2 Maret 2019, pukul 02:49 dinihari waktu setempat.
Kapsul Luar Angkasa Tak Berawak SpaceX Menuju Orbit
Minggu pagi, 3 Maret 2019, kapsul angkasa seberat 7 ton, telah mengorbit bumi.
Setelah beberapa kali pengecekan, SpaceX mendorong Crew Dragon ke tepi stasiun. Pada jam 05:51, terjadi senggolan kecil dengan docking node, melepaskan enam “lengan” dan menyatu dengan pesawat. 11 menit kemudian, terpasang pada simpang 2 di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Pesawat itu hanya mengangkut kargo seberat 200 kilogram dan boneka bernama “Ripley”. Bagaimanapun juga, NASA mengatakan ujicoba SpaceX, demo-1 adalah “langkah awal penting” karena pesawat terbukti aman untuk dinaiki astronot mereka.
Pesawat luar angkasa berpenumpang terakhir yang sampai ke Stasiun Luar Angkasa adalah Endeavour, yang diberangkatkan pada Juli 2011.
Pada hari Minggu, Crew Dragon masuk melalui Node 2: tempat dimana pesawat NASA biasanya berlabuh.Pada pukul 08:07, tiga astronot yang berada di ISS menyapa NASA melalui NASA TV .
“Ini adalah hal yang sangat luar biasa untuk dilihat,” ujar David Saint-Jaqcues, astronot dan anggota ekspedisi asal Kanada. “Hari ini, kita menyambut pesawat baru di stasiun ini, dan sebuah temuan baru yang mencengangkan untuk dijelajahi manusia. Hari ini adalah hari terbaik, hari di mana era baru untuk menjelajahi angkasa oleh penjelajah angkasa.
Astronot asal Rusia, Oleg Kononenko, juga memberikan pujian pada AS dan NASA. "Ini adalah langkah bersejarah bagi kita umat manusia, bergerak dari Bumi, Bulan, dan Mars, dan masa depan.”
Anne McCain, astronot NASA dan kru lainnya, memberikan apresiasi terhadap upaya SpaceX. "Hari ini adalah hari kita semua.”
Ia berkomentar mengenai kerjasama internasional dan keberhasilannya mencapai 250 mil (420 kilometer) di atas Bumi, dan Crew Dragon ikut berperan serta.
“Penerbangan ini, memberikan kita kesempatan atas keberadaan kita. Kita diperingatkan, bahwa kita tidak berbeda dengan satu sama lain.” Anne mengatakan. “Kita diingatkan bahwa, kita menjadi manusia terbaik, apabila capaian besar diraih bersama.”
Ia melanjutkan, “Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa pada dasarnya kita semua adalah sama, bersatu bukan dari rasa takut, ancaman, atau musuh bersama, melainkan ikatan yang kuat."
Mc Cain dan rekannya kemudian menuju arah Crew Dragon, untuk mempelihatkannya ke seluruh dunia.
Di dalam pesawat, Mc Cain memegang sebuah mainan dari SpaceX yang digantungkan pada kursinya. Elon Musk mengatakan bahwa mainan tersebut merupakan sensor gravitasi yang disebut “super high tech zero-gravity indicator” , dan telah mengapung di kabin sejak SpaceX masuk ke orbit.
Rintangan ke depan
<!--more-->
Misi dari Crew Dragon belum selesai. Masih ada ujicoba dengan NASA terutama penerbangan berawak dan pendaratan prosedural.
Peluncuran dan berlabuhnya Demo-1 merupakan hal yang paling berisiko, menurut Elon Musk. Tetapi pemisahan, mengorbit kembali dan pendaratan air merupakan tantangan berikutnya.
Awak ISS berencana untuk menutup geladak Crew Dragon pada Kamis pukul 02.00 waktu setempat.
Crew Dragon direncanakan tiba di Samudera Atlantik dekat Pusat Antariksa Kennedy pada pukul 07.30, Kamis.
“Tujuan keseluruhan SpaceX adalah membawa pesawat luar angkasa berawak, dan mengembangkan teknologi eksplorasi-itulah tujuan awal perusahaan ini dibangun," ujar Elon Musk dalam briefing pasca-peluncuran, Sabtu.
“Sudah 17 tahun – kita belum meluncurkan siapapun – kita berharap bisa meluncurkan seseorang. Ini menjadi mimpi saya dan orang-orang di SpaceX.”
Data yang dikumpulkan Demo-1 akan digunakan untuk menganalisa dan perencanaan menerbangkan astronot pada misi eksperimental yang disebut Demo-2.
Elon Musk Pamer SpaceX Crew Dragon, Pesawat untuk Misi ke Mars
SpaceX dan NASA akan meluncurkan roket berawak tersebut pada bulan Juli 2019, dan astronot veteran Bob Behnken dan Doug Hurley akan menjajakinya.
“Ini merupakan kendaraan yang istimewa”, ujar Hurley dalam pra-briefing di Pusat Angkasa Kennedy, Jumat. Selain itu, “terlihat lebih intuitif dari pesawat ulang alik biasa”.
Ia menggambarkan pesawat lama memiliki lebih dari 2.000 tombol, tuas, dan alat kendali lainnya seperti orbiter pesawat. Sedangkan, Crew Dragon hanya 30.
‘Kami telah melakukan prosedur untuk beberapa tahun ini.” Ujar Behnken, setelah peluncuran hari Minggu. “Jadi, hal ini memberikan kami kepercayaan diri untuk ke depannya”.
Business Insider|Panji Moulana