Astronom Jepang Deteksi Lubang Hitam Tersembunyi

Selasa, 5 Maret 2019 09:09 WIB

Lubang hitam. wired.com

TEMPO.CO, Jakarta - Astronom Jepang mendeteksi lubang hitam yang tersembunyi berkat pengamatan terhadap awan gas antarbintang. Tim peneliti yang dipimpin Shunya Takekawa dari National Astronomical Observatory of Japan memperhatikan sebuah awan gas bergerak aneh di dekat pusat galaksi yang berjarak 25.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Sagittarius.

Teori Relativitas Albert Einstein Soal Lubang Hitam Kini Terbukti

"Analisis kinematik terperinci mengungkapkan bahwa massa yang sangat besar, 30.000 kali Matahari, terkonsentrasi di wilayah yang jauh lebih kecil daripada Tata Surya kita," ujar Takekawa, seperti dilansir laman scitechdaily, Ahad, 3 Maret 2019.

Lubang hitam adalah benda dengan gravitasi sangat kuat sehingga segala sesuatu, termasuk cahaya, bisa tersedot ke dalam dan tidak bisa lepas. Karena lubang hitam tidak memancarkan cahaya, para astronom harus menyimpulkan keberadaannya dari efek gravitasi yang dihasilkannya pada benda lain.

Para peneliti itu menggunakan ALMA (Atacama Large Millimeter/ submillimeter Array) untuk melakukan pengamatan resolusi tinggi terhadap awan. Mereka menemukan awan berputar-putar di sekitar benda besar yang tak terlihat. Takekawa menyebut awan gas tersebut dengan HCN – 0,009-0,044.

"Dengan menganalisis awan anomali lainnya, kami berharap dapat mengekspos lubang hitam lainnya".

Dalam penelitian yang terbit dalam The Astrophysical Journal Letters pada 20 Januari 2019 itu, lubang hitam tersebut adalah salah satu dari 100 juta lubang hitam yang diperkirakan akan mengintai di Galaksi. Hasil ini memberikan metode baru untuk mencari lubang hitam tersembunyi lainnya dan membantu peneliti memahami pertumbuhan dan evolusi lubang hitam.

Seorang profesor dari Universitas Keio yang juga termasuk tim peneliti, Tomoharu Oka, menambahkan bahwa ada hal yang sangat pneting dari lubang hitam itu. Menurutnya lubang hitam massal ini ditemukan hanya 20 tahun cahaya dari lubang hitam supermasif di pusat Galactic.

Penelitian Baru Ungkap Lubang Hitam Supermasif Melahap Bintang

"Di masa depan, itu akan jatuh ke dalam lubang hitam supermasif; seperti gas yang saat ini jatuh ke dalamnya. Ini mendukung model merger pertumbuhan lubang hitam," tutur Oka.

Lubang hitam memiliki massa mulai dari sekitar 5 kali massa Matahari hingga jutaan kali. Para astronom berpikir bahwa lubang hitam kecil bergabung dan berangsur-angsur tumbuh menjadi besar, tapi tidak ada yang pernah menemukan lubang hitam massal menengah, ratusan atau ribuan kali massa Matahari.

SCITECHDAILY | THE ASTROPHISICAL JOURNAL LETTER

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

27 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

33 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

33 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

34 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

20 Desember 2023

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

Para astronom meyakini lubang hitam lahir dari runtuhnya bintang-bintang raksasa.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

7 November 2023

Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya