Aplikasi KENDI, Mesin Kasir di Smartphone untuk UMKM

Kamis, 14 Maret 2019 07:00 WIB

KENDI adalah aplikasi pencatatan keuangan digital yang bisa digunakan oleh para pengusaha UMKM di smartphone. (googleplay)

TEMPO.CO, Solo - Sebuah perusahaan start up berbasis digital, KENDI menawarkan aplikasi pencatatan keuangan digital yang bisa digunakan oleh para pengusaha kelas mikro, kecil dan menengah (UMKM). Aplikasi tersebut bisa diunduh dan digunakan secara gratis oleh penggunanya.

Chief Technology Officer KENDI, Pandu Sastrowardoyo mengatakan pihaknya telah merancang sebuah aplikasi pencatat keuangan yang user friendly.

Teknologi Digital Berperan Mendorong Pertumbuhan Pelaku UMKM

"Penggunaannya sangat mudah, seperti menggunakan kalkulator biasa," katanya di Solo, Rabu 13 Maret 2019.

Sekilas, aplikasi tersebut mirip dengan aplikasi kasir yang banyak tersedia di PlayStore. Aplikasi itu bisa digunakan untuk mencatat stok, transaksi hingga menghitung pendapatan dan pengeluaran.

Advertising
Advertising

Selain itu, KENDI juga bisa terhubung dengan thermal printer maupun barcode scanner melalui koneksi bluethooth. "Kebutuhan dasar untuk kasir bisa ditangani oleh aplikasi ini," kata Sekjen Asosiasi Blockchain Indonesia itu.

Yang membuat berbeda dengan aplikasi kasir lain, pemilik usaha bisa melakukan customize dengan menjadi super admin bersama beberapa karyawan yang menggunakan aplikasi sama. "Sehingga pemilik usaha bisa memantau kasirnya secara real time," katanya. Sistem itu juga berguna untuk pengusaha yang memiliki beberapa cabang toko.

Selain menggaet pelaku usaha sebagai user, pihaknya juga akan menggandeng investor maupun perbankan untuk memberikan value terhadap platform tersebut. "Termasuk juga perusahaan Fintech," katanya. Dengan demikian, aplikasi itu bisa menjembatani antara pelaku usaha dengan pemilik modal.

"Investor atau perbankan bisa memilih usaha dengan keuangan yang bagus untuk diberi pinjaman modal," katanya. Sistem itu menurutnya bisa mendorong pelaku UMKM untuk bisa lebih bankable. "Mereka yang tidak memiliki agunan bisa mendapatkan modal jika prospek bisnisnya bagus," katanya.

Sebagai pilot project, saat ini KENDI tengah melakukan pendekatan dengan pelaku usaha di Solo, Jawa Tengah. "Kami memilih untuk fokus di satu kota dulu," katanya. Jika dirasa cukup berhasil, mereka baru akan mengembangkannya di kota lain.

Dia mengklaim aplikasi sebesar 10 megabite itu cukup ringan untuk digunakan. "Bahkan bisa bekerja di telepon pintar kelas menengah ke bawah," katanya. Meski belum diluncurkan resmi, aplikasi itu sudah diunduh lebih dari 100 kali dengan mendapat rating 4,5.

Uji coba tersebut juga mendapat restu dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. "Selama ini banyak pengusaha kecil yang belum memiliki sistem administrasi keuangan yang baik," kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Victoria Boru Simanungkalit.

Dia berharap UMKM bisa terangkat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. "Yang mereka butuhkan adalah sistem administrasi yang baik dan akses permodalan," katanya.

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

9 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

21 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

1 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

5 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

5 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

5 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

5 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya