Dianggap Hina Kabah, PUBG Mobile Diboikot Gamer Muslim India

Rabu, 27 Maret 2019 13:30 WIB

Bentuk kotak hadiah PUBG yang dinilai menyerupai Kabah membuat gamer Muslim India melakukan boikot, 26/3/2019. (amp.abacusnews.com)

TEMPO.CO, Jakarta - PUBG Mobile sangat populer di India, tapi game yang dikembangkan oleh Tencent Games baru-baru ini dianggap membuat kesalahan mendasar ketika menciptakan item di dalam game yang menyerupai Ka'bah, tempat suci bagi masyarakat muslim.

Dilaporkan laman abacusnews, Senin, 25 Maret 2019, item itu merupakan bagian dari peti ulang tahun PUBG Mobile yang diperkenalkan pekan lalu untuk merayakan satu tahun game itu.

MUI dan Kominfo Bertemu, Belum Putuskan Nasib PUBG

Keranjang hadiah dalam game akhirnya membuat geram pemain muslim yang tak terhitung jumlahnya, yang memperumit popularitas game di India di mana sekitar 15 persen dari populasi adalah muslim.

Sebagai tanggapan, gamer muslim turun ke media sosial, menulis posting yang ditandai dengan hastag #boycottPUBG. Banyak pemain menghapus game, dan beberapa bahkan menandatangani petisi di Change.org meminta Tencent mengeluarkan permintaan maaf. Salah satu kampanye berhasil mendapatkan lebih dari 900 tanda tangan.

Setelah ratusan orang mengunggah kemarahannya, pengembang PUBG Mobile cepat mengambil tindakan, dengan mendesain ulang kotak ulang tahun itu.

Perusahaan juga tweet permintaan maaf secara online. Beberapa pemain masih marah pada Tencent, tapi ada sejumlah orang memuji perusahaan karena cepat mengatasi masalah ini.

Terlepas dari apakah Tencent menghindari atau tidak masalah ini, tindakan perusahaan menjelaskan bahwa mereka tidak memperpanas situasi. Apalagi sebelumnya India sudah menilai PUBG Mobile sebagai ancaman terhadap kesehatan anak-anak.

Menurut media lokal, empat kota di Gujarat telah melarang PUBG Mobile setelah anggota parlemen lokal menilai permainan itu terlalu keras dan mengganggu siswa untuk belajar. Sebanyak 21 orang telah ditangkap karena hal itu, menurut PCMag India.

Sebuah surat kabar utama Hindi baru-baru ini menyatakan PUBG sebagai epidemi yang mengubah anak-anak menjadi psikopat. Laman Navbharat Times menjelaskan bahwa terdapat konsekuensi berbahaya pada permainan ini, anak dapat kehilangan keseimbangan mentalnya.

PUBG Mobile juga tidak hanya menghadapi ancaman larangan di India. Majelis Ulama Indonesia telah mempertimbangkan untuk memfatwakan haram game ini. Beberapa pemimpin opini Malaysia juga telah berbicara tentang pelarangan PUBG Mobile di negara mereka.

PUBG Mobile saat ini tengah menguji batas yang akan mengunci pemain setelah enam jam, Ini bisa menjadi jawaban terhadap ancaman larangan yang terus menerus.

Mengakui kekhawatiran tentang permainan, pengembang PUBG, Bluehole Korea Selatan, baru-baru ini merilis sebuah pernyataan yang mengatakan perusahaan berusaha menjadi anggota yang bertanggung jawab dari ekosistem game.

"Untuk tujuan ini, kami terus bekerja dan harus terus bekerja dengan pemangku kepentingan yang berbeda, termasuk orang tua, pendidik, dan badan pemerintah. Dan mendengarkan umpan balik mereka tentang apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan pengalaman PUBG Mobile secara keseluruhan," ujar pihak Bluehole.

ABACUSNEWS | PCMAGINDIA | NAVBHARAT TIMES


Advertising
Advertising

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

42 menit lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

23 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

5 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

10 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

14 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya