Benda Aneh Ditemukan di Perut Ikan Mola-Mola di Ambon

Reporter

Teras.id

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 4 April 2019 10:55 WIB

Ikan Mola Mola yang tewas terdampar di pantai Ambon, 31 Maret 2019 (terasmaluku.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penelti dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura Ambon menemukan benda asing berwarna merah kehitaman pekat dan padat dalam usus ikan Mola Mola, yang mati terdampar di Pantai Ambon.

Peneliti yang dipimpin Profesor Dr. Jacobus Wilson Mosse membedah ikan itu pada Senin, 1 April 2019. Otopsi ikan juga dihadiri petugas BKSDA serta Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSDPL) Sorong Wilayah Maluku yang sejak hari pertama turun ke lokasi.

Selama hampir satu jam mereka membelah dan mengeluarkan satu persatu isi perut untuk memastikan apa penyebab kematian ikan laut dalam itu.

“Ini apa kami belum tahu, tapi ini benda asing yang ada di perut. Isi perutnya sih bersih hanya ada ini (benda asing),” kata Mosses sambil menunjukkan benda padat yang mengeluarkan bau busuk menyengat.

Benda tersebut ditemukan setelah mereka memeriksa satu persatu organ dalam tubuh ikan. Bau tidak sedap serta cairan kuning berupa minyak dalam jumlah cukup banyak keluar dari tubuh ikan.Benda asing yang ditemukan di dalam perut ikan mola-mola, yang dibedah tim dari Universitas Pattimura, Ambon, 1 April 2019. (terasmaluku,com)

Advertising
Advertising

Ini merupakan tindakan pengambilan sampel yang pertama dari dua kejadian kemunculan Mola Mola. Selama proses itu tidak ditemukan adanya kotoran atau jejak sisa makanan di dalam usus. Diperkirakan kematian ikan sekitar seminggu sebab makanan telah habis diproses dan lambung kosong.

Saat usus dibuka, ada dua potong besar benda asing nyangkut di perut. Menurut Mosse penampakan fisiknya mirip dengan organ paru-paru hewan darat yang telah menyusut. “Mirip organ tubuh hewan darat ya, seperti sapi. Mungkin dibuang oleh warga hanyut dan dimakan ikan,” kata dia.

Mola Mola atau sunfish tergolong ikan yang oportunis mencari makanan. Makanan utamanya adalah ubur-ubur, morea atau cacing di dasar laut. Namun dia juga memakan apa saja yang kebetulan lewat di depan. Berdasar analisis sementara, kemungkinan benda asing itu dikenali sebagai makanannya.

TERASMALUKU.COM | TERAS.ID

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

6 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

7 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

12 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

22 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

24 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

37 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

41 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

42 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya