Kaspersky Lab: Genesis Jual 60.000 Identitas Digital ke Hacker

Kamis, 11 April 2019 17:10 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab menerbitkan hasil penyelidikan mengenai Genesis, toko daring yang diduga memperdagangkan lebih dari 60 ribu identitas sah digital hasil pencurian para hacker.

Identitas ini kemudian dijual ke para hacker dan pelaku kejahatan lain. Identitas ini dapat membuat penipuan kartu kredit menjadi lebih mudah dilakukan.

"Pasar ini beserta alat berbahaya lainnya melibatkan penyalahgunaan pendekatan anti-penipuan berbasis pembelajaran mesin topeng digital (digital mask). Profil pelanggan unik dan terpercaya dimasukkan berdasarkan karakteristik dan perilaku perangkat yang dikenal," ujar peneliti keamanan Kaspersky Lab Sergey Lozhkin, Kamis, 11 April 2019.

Setiap kali memasukkan informasi keuangan, pembayaran, dan informasi pribadi dalam transaksi online, solusi anti-penipuan yang canggih, analitik, dan didasari pembelajaran mesin menjadi sangat tepat untuk digunakan sebagai bentuk perlawanan terhadap digital mask.

Topeng ini memiliki keunikan berbeda pada setiap penggunanya, dan menggabungkan sidik jari perangkat serta browser yang biasa digunakan untuk melakukan pembayaran. Pelaku kejahatan juga bisa masuk melalui bank online, seperti layar dan informasi OS, berbagai data browser seperti header, zona waktu, plugin yang dipasang, ukuran jendela dan lain-lain.

Advertising
Advertising

"Kami melihat tren nyata penipuan kartu mengalami peningkatan di seluruh dunia. Saat berbagai industri banyak berinvestasi dalam langkah-langkah anti-penipuan, kelompok penjahat digital justru sulit untuk ditangkap," kata Lozhkin.

Dengan begitu, tim anti-penipuan pada organisasi finansial dapat menentukan apakah hal berbahaya tersebut benar-benar memasuki kredensial pengguna. Atau seorang carder jahat sedang mencoba membeli barang menggunakan kartu curian.

Namun, topeng digital dapat disalin atau dibuat dari awal, dan penyelidikan Kaspersky Lab menemukan bahwa hacker secara aktif menggunakan doppelgangers digital untuk menembus langkah-langkah anti-penipuan yang canggih.

Pada Februari 2019, penelitian Kaspersky Lab menemukan pasar Genesis Darknet, toko online yang menjual topeng digital dan akun pengguna curian dengan kisaran harga antara US$ 5 hingga US$ 200 (setara Rp 70 ribu hingga Rp 2,8 juta).

"Cara alternatif untuk mencegah penyebaran aktivitas berbahaya ini adalah dengan mematikan infrastruktur pelaku kejahatan siber," tutur Lozhkin. "Itulah sebabnya kami mendesak lembaga penegak hukum di seluruh dunia untuk memberikan perhatian ekstra pada masalah ini dan berkontribusi dalam upaya pertahanan ini".

Berita lain tentang pencurian digital dan hacker, bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

9 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

14 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

36 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya