Dugaan Sesar Peleng Pembangkit Gempa Banggai dan Riwayat Tsunami

Sabtu, 13 April 2019 07:23 WIB

Warga menaiki kendaraan menuju tempat tinggi saat gempa melanda Banggai Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Jumat, 12 April 2019. Gempa ini membuat ribuan warga berlarian ke tempat-tempat tinggi atau gunung karena laporan BMKG menyebutkan bahwa gempa itu berpotensi tsunami. ANTARA/Stevan Pontoh

TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 6,8 dari Teluk Tolo, Sulawesi Tengah, menggemparkan warga Morowali Utara dan Kepulauan Banggai, Jumat malam, 12 April 2019. Guncangan yang terasa kuat dan peringatan dini tsunami mengiringi kejadian alam itu.

Baca: BMKG: Gempa Banggai dan Palu Punya Kesamaan
Baca: Setelah di Banggai, Gempa Getarkan Kolaka Utara Malam Ini

“Ada dugaan bahwa struktur sesar yang menjadi pembangkit gempa ini adalah Sesar Peleng,” kata Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG.

Berdasarkan lokasi titik sumber gempa atau episenter dan kedalaman sumber gempa atau hiposenternya, gempa yang terjadi tergolong dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Sesar Peleng, menurut Daryono, mempunyai jalur yang berarah barat daya–timur laut di Pulau Peleng dan menerus ke Teluk Tolo.

Sesar Peleng merupakan sesar aktif yang memiliki laju sesar 1,0 milimeter per tahun. “Magnitudo maksimumnya mencapai M=6,9,” ujar Daryono lewat keterangan tertulis, Jumat tengah malam, 12 April 2019. Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan lindu dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike slip).

Advertising
Advertising

Dugaan Sesar Peleng sebagai pemicu gempa berdasarkan lokasi titik sumber gempa yang terletak pada kelurusan sesar atau patahan ke laut. Alasan kedua, sumber gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar menganan (dextral).

BMKG mencatat wilayah Kepulauan Banggai berada di kawasan rawan gempa dan tsunami. Secara tektonik di wilayah ini terdapat beberapa sesar aktif, seperti Sesar Naik Batui, Sesar Balantak, Sesar Ambelang, dan Sesar Peleng.

Berdasarkan catatan sejarah di Kepulauan Banggai sudah beberapa kali terjadi tsunami. Wilayah ini pernah dilanda tsunami pada 13 Desember 1858. Terjangan tsunami menyebabkan banyak desa-desa di pesisir pantai Kepulauan Banggai mengalami kerusakan yang parah.

Selanjutnya pada 29 Juli 1859 wilayah Kepulauan Pulau Banggai kembali dilanda tsunami yang menerjang dan merusak banyak bangunan rumah yang terletak di wilayah pesisir.

Terakhir adalah tsunami akibat gempa dengan magnitudo M=7,5 pada 4 Mei 2000. Gempa ini memicu tsunami yang kemudian melanda Luwuk, Banggai, dan Peleng. Tsunami Banggai ini memiliki ketinggian yang diperkirakan mencapai hingga 3-6 meter di Kecamatan Totikum, Kayutanyo, dan Uwedikan dengan landaan tsunami sejauh 100 meter dari garis pantai.

Di dermaga Totikum air surut kurang lebih 200 meter. Kejadian gempa dan tsunami tahun 2000 ini mengakibatkan korban meninggal sebanyak 46 orang dan 264 orang luka-luka.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

2 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

6 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

6 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

7 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya