Seorang warga melihat aktivitas Gunung Agung yang mengeluarkan asap dan abu vulkanik di Karangasem, Bali, Rabu 4 Juli 2018. PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung, dan wisatawan tidak berada atau tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya. AP Photo/Firdia Lisnawati)
TEMPO.CO, Jakarta-Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali kembali erupsi dengan tinggi kolom abu vulkanik setinggi 2.000 meter hingga 5.142 meter di atas permukaan laut pada Ahad, 21 April 2019 pukul 03.21 WITA. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
"Erupsi menyebabkan hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis hingga tebal terjadi di beberapa tempat, seperti di Kabupaten Karangasem, Bangli dan Klungkung. Sebaran abu tergantung dari arah angin," ujar Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, pagi ini.
Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG merekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi kurang kebih 2 menit 55 detik. Hujan abu di Kabupaten Karangasem berdampak pada dua kecamatan yaitu Kecamatan Selat dan Kecamatan Bebandem.
Menurut Sutopo, saat ini tidak korban jiwa dan tidak ada pengungsian, aktivitas masyarakat juga masih normal. Dan aktivitas car free day di lapangan Puputan Klungkung dan seputaran perempatan Agung juga berjalan normal.
"BPBD telah membagikan ribuan masker kepada masyarakat, kondisi Bandara Internasional IGK Ngurah Rai beraktivitas normal. Tidak ada pengaruh dari erupsi Gunung Agung, semua penerbangan normal. Bali aman," kata Sutopo.
Status Gunung Agung juga tetap Siaga di level III. Masyarakat, pendaki dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Agung. Di luar radius itu masih aman. Gunung aktif, erupsi adalah fenomena biasa. Tidak akan menjadi bencana jika masyarakat berada di radius atau aman. "Masyarakat diminta tidak perlu khawatir berlebihan. Ikuti rekomendasi PVMBG untuk berada di radius aman," tutur dia.
301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan
22 jam lalu
301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan
Kondisi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Selatan masih dalam status awas atau level IV hingga Sabtu, 4 Mei 2024. Pemerintah mengatakan ada 301 keluarga yang akan direlokasi akibat semburan abu vulkanik itu.
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
1 hari lalu
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.