Aturan Larangan Plastik Kota Bogor Digugat Industri Plastik

Senin, 29 April 2019 14:29 WIB

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor Elia Buntang menjelaskan Peraturan Walikota Bogor tentang pelarang plastik sekali pakai yang digugat industri plastik dan daur ulang plastik di Artotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 29 April 2019. TEMPO/ Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Peraturan Walikota Bogor tentang pelarangan plastik sekali pakai digugat dan sedang diajukan ke Mahkamah Agung untuk diuji materi atau judicial review. Gugatan tersebut dilayangkan oleh industri plastik dan industri daur ulang plastik.

Baca: Samsung Ganti Kemasan Plastik dengan Bahan Ramah Lingkungan

"Kita jelas hari ini soal plastik tidak ada yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia. Hari ini malah justru banyak yang bertanya kapan aturan itu masuk ke pasar tradisionalnya, masyarakat belum ada yang komplain sampai saat ini," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor Elia Buntang, di Artotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 9 April 2019.

Elia menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers yang digelar oleh Aliansi Zero Waste Indonesia dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.

Alasan gugatan atas aturan tersebut adalah pelarangan plastik sekali pakai tidak sesuai dengan undang-undang pengelolaan sampah, dan dianggap melanggar hak asasi manusia atau pekerja yang memproduksi sampah plastik. Gugatan tersebut juga terjadi untuk Peraturan Gubernur Bali tentang aturan yang sama.

Advertising
Advertising

Menurut Elia, penerapan aturan tersebut dibuat untuk tidak merugikan siapapun, tapi justru dirugikan oleh kantong kresek. "Sebelum mengeluarkan Perwali ini kita juga sudah berkomunikasi dengan pelaku industri. Kemudian kita tanya, bahkan ketika mereka memilih memiliki stok plastik, kita beri waktu dalam 3 bulan untuk menghabiskannya. Sehingga 1 Maret 2019 tidak ada lagi kantong plastik di toko ritel," kata Elia.

Dalam jurnal Science pada 2015, dijelaskan bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbanyak ke lautan kedua di dunia. Penelitian tersebut dipublikasikan oleh peneliti Jenna Jambeck.

Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tisa Mafira menuturkan bahwa narasi bahwa pelarangan plastik bukanlah solusi merupakan narasi yang berbahaya.

"Menurut saya daur ulang sampah bukanlah solusi. Di seluruh dunia sejak 1950 plastik pertama diciptakan sampai 2015 ada sekian banyak plastik di dunia, sekitar 60 persen mencemari lingkungan dan masih ada. Hanya sekitar 9 persen yang terdaur ulang, tingkat daur ulang di Indonesia itu tidak sampai 11 persen hanya 9-10 persen," tutur Tisa.

Artinya, Tisa melanjutkan, bahwa 90 persen sampah plastik tidak terdaur ulang di Indonesia. Menurutnya, pekerjaan rumah Indonesia banyak sekali jika ingin mendaur ulang 90 persen sampah plastik tersebut.

"Tidak ada satu negara maju pun yang dapat mendaur ulang sampah hingga 100 persen. Banyak negara maju yang malah mengirimkan sampah plastiknya ke kita. Sebelumnya ke Cina," ujar Tisa. "Ini cukup membingungkan bagi masyarakat dan mereka sudah menyadari tentang dampak dari plastik, ini malah diberikan narasi yang seperti itu."

Peneliti Indonesian Center for Environment Law Raynaldo Sembiring menyatakan bahwa undang-undang pengelolaan sampah justru mendukung adanya aturan yang mewajibkan penghindaran dan pencegahan kemasan sekali pakai.

"Baik dilihat dari naskah akademis yang menjadi latar belakang perumusan, atau pun dilihat dari Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012, itu mendukung penghindaran plastik sekali pakai," kata Raynaldo.

Berita terkait

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

2 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

3 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

9 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

9 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

9 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

9 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

10 hari lalu

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.

Baca Selengkapnya