Mayoritas Konsumen Indonesia Menilai Keamanan Daring Terpenting

Reporter

Bisnis.com

Editor

Erwin Prima

Minggu, 5 Mei 2019 13:02 WIB

Kesibukan karyawan saat Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 2018 di kantor Pusat JD ID di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018. Dalam mengantisipasi lonjakan kunjungan ke situs selama pelaksanaan Harbolnas, perusahaan e-commerce ini melipatgandakan jumlah server yang akan digunakan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Experian’s Global Identity and Fraud Report edisi APAC 2019 menyebutkan 77 persen konsumen Indonesia menilai keamanan sebagai hal terpenting dari pengalaman belanja secara daring, diikuti oleh kenyamanan dengan 17 persen, dan personalisasi sebanyak 6 persen.

Baca: Survei Bank Indonesia : Optimisme Konsumen Tetap Terjaga

Laporan itu berdasarkan pengamatan terhadap 6.000 konsumen dan 590 bisnis di Asia Pasifik (APAC) dan menyebutkan bahwa hubungan kepercayaan secara daring antara konsumen dan organisasi terjadi atas dasar keamanan serta pengalaman konsumen yang tanpa batas.

Managing Director Decision Analytics and Business Information, Experian Asia Pasific, Mohan Jayaraman mengatakan bahwa hasil survei menunjukkan bahwa lingkungan digital yang aman dan kepercayaan konsumen harus menjadi prioritas utama bagi pebisnis.

“Hal tersebut menjadi keharusan bagi para pemimpin bisnis untuk menanamkan modal pada verifikasi identitas dan kemampuan manajemen penipuan untuk menyadari potensi penuh dari ekonomi digital Indonesia,” ujar Jayaraman di Jakarta akhir pekan ini.

Menurut Jayaraman, metode keamanan yang saat ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia masih tradisional. Temuan laporan Experian, ungkapnya, menunjukkan teknologi-teknologi baru dan solusi autentifikasi lanjutan sangat diminati oleh konsumen.

Advertising
Advertising

Bahkan, lanjutnya, konsumen Indonesia sudah bersentuhan dengan biometrik fisik dan perilaku saat melakukan aktivitas perbankan daring menampilkan kepercayaan diri terkait dengan langkah keamanan. Adapun, sebanyak 76 persen konsumen memiliki kepercayaan diri terhadap biometri perilaku.

Organisasi seperti bank, jasa keuangan dan asuransi, agen pemerintah, dan perusahaan jasa sistem pembayaran yakin dalam menghadirkan kepercayaan diri konsumen terkait dengan penanganan data personal.

Perusahaan jasa sistem pembayaran di Indonesia menikmati 73 persen tingkat kepercayaan konsumen di kawasan APAC. Hal tersebut, disebabkan oleh upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam membangun infrastruktur dan ekosistem untuk memfasilitasi pembayaran digital dan perdagangan daring.

BISNIS.COM

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

8 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

11 hari lalu

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap latar belakang aturan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

11 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak-hak Konsumen Plus Perlindungan dan Kewajiban Konsumen

13 hari lalu

Ketahui Hak-hak Konsumen Plus Perlindungan dan Kewajiban Konsumen

Level pengetahuan kebanyakan konsumen Indonesia soal perlindungan dan hak-hak konsumen masih di level tiga, dari level tertinggi 5.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

15 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

17 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

17 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Cara Menghentikan Pesan Promosi di Aplikasi Whatsapp Business

26 hari lalu

Cara Menghentikan Pesan Promosi di Aplikasi Whatsapp Business

Lini bisnis di Indonesia cukup banyak menggunakan aplikasi whatsapp business untuk berkomunikasi dengan pihak pelanggan ataupun calon pembeli.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga soal Kecurangan SPBU KM 42: Sudah Ditera dan Punya Sertifikat

38 hari lalu

Pertamina Patra Niaga soal Kecurangan SPBU KM 42: Sudah Ditera dan Punya Sertifikat

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan buka suara soal kecurangan SPBU di rest area KM 42 B Karawang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya