Peringatan Tsunami Ada 3 Tingkat, Simak Ketinggian Gelombangnya

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 20 Juni 2019 10:25 WIB

Warga memeriksa bekas reruntuhan rumah yang rusak diterjang tsunami di Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Minggu, 30 Desember 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono meminta masyarakat untuk memahami tingkatan kebencanaan peringatan tsunami.

"Ada tiga tingkatan peringatan tsunami yaitu waspada, siaga, dan awas," kata dia pada Sekolah Lapang Geofisika di Pariaman, Sumatera Barat, Rabu, 19 Juni 2019.

Baca juga: Calon Ibukota Baru, Pakar Tsunami: Kalimantan Paling Aman

Ia mengatakan masing-masing tingkatan tersebut memiliki ketinggian gelombang tsunami berbeda yang harus diketahui masyarakat.

Untuk tingkat pertama atau Waspada, bila ketinggian gelombang tsunami kurang dari 50 cm. Masyarakat diminta menjauhi pantai dan tepian sungai.

Status Siaga, gelombang tsunami sekitar 50 cm hingga 3 meter. Status Awas apabila ketinggian gelombang tsunami lebih dari 3 meter.

Keharusan mengetahui tingkatan tersebut, karena banyak yang langsung lari ke tempat ketinggian meskipun peringatan tsunami yang disampaikan BMKG berada pada tingkat waspada atau dengan ketinggian gelombang di bawah 50 centimeter.

"Peringatan gempa yang disertai tsunami dengan tingkatan waspada ini sering dikeluarkan di Sumbar pada 2010 dan 2016," katanya.

Namun karena ketidakpahaman, menurut dia, pada waktu itu masyarakat banyak yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Ia menyampaikan masyarakat dapat meminimalisir potensi dampak tsunami dengan segera menjauhi pantai apabila gempa kuat terjadi.

Sambil menjauhi pantai, masyarakat diminta untuk mencari informasi terkait pusat dan kekuatan gempa serta potensi tsunami.

"Jadi jangan tunggu BMKG keluarkan peringatan atau sirene berbunyi karena memakan waktu," ujarnya.

Jika peringatan yang dikeluarkan tidak berpotensi tsunami maka masyarakat dapat kembali ke tempatnya semula, namun jika dinyatakan siaga atau awas maka masyarakat diminta mempercepat langkah untuk mencari tempat tinggi.

Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin mengatakan hingga saat ini daerahnya belum memiliki shelter khusus sehingga masih memanfaatkan gedung bertingkat untuk menyelamatkan diri dari terjangan tsunami.

"Oleh karena itu kami selalu meminta warga atau pihak terkait yang membangun di daerah pantai untuk mendirikan bangunan bertingkat dan ramah gempa agar dapat dimanfaatkan sebagai shelter," ujarnya.

Berita lain tentang tsunami dan gempa bisa ANda simak di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

1 menit lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

1 menit lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

3 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

9 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

11 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

12 jam lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

1 hari lalu

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya