Indonesia Dirikan Pusat Penelitian Likuefaksi Nalodo Center

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 27 Juni 2019 07:30 WIB

Tampak kondisi lokasi eks likuifaksi balaroa yang terendam air di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 26 Desember 2018. Genangan air yang diduga berasal dari air tanah dan hujan itu dikhawatirkan menjadi ancaman baru bagi masyarakat sekitar tempat tersebut, terutama dapat menjadi sumber penyakit maupun lumpur utamanya pada saat musim hujan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia membentuk Pusat Penelitian Likuefaksi di Indonesia, yang disebut Nalodo Center, yang akan melibatkan pakar dan peneliti tingkat internasional.

Baca juga: Likuefaksi di Palu Sudah Diprediksi sejak 2012

"Pemerintah Indonesia saat ini tengah menaruh perhatian serius untuk mengembangkan Pusat Penelitian terkait likuefaksi dengan melibatkan banyak praktisi yang akan diberi nama Nalodo Center," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2019.

Sebagaimana diketahui, kata Nalodo berasal dari bahasa lokal di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang berarti terkubur lumpur atau tanah yang tenggelam.

Menteri PUPR mengemukakan hal itu selaku Wakil Ketua High-Level Experts and Leaders Panel (HELP) on Water and Disasters, dalam pertemuan 4th UN Special Thematic Session on Water and Disasters di Markas PBB di New York, Senin (24/6) waktu setempat.

HELP yang kini dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Korea Selatan, Han Seung So, merupakan salah satu panel tenaga ahli yang memberikan masukan bagi Sekretariat Jenderal PBB bidang pengelolaan sumber daya air dan penanggulangan bencana.

Pertemuan HELP dihadiri oleh para pengambil keputusan, pucuk pimpinan pemerintahan, para ahli dan praktisi dari berbagai negara, seperti Jepang, Belanda, Korea Selatan, Australia hingga negara-negara Afrika.

Pertemuan HELP sekaligus merupakan forum untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam manajemen bencana, antara lain kejadian gempa bumi di Sulawesi Tengah pada akhir September 2018 yang diikuti dengan tsunami dan likuefaksi.

Diketahui bahwa peristiwa fatalistik tersebut tengah menarik minat para anggota HELP untuk mengkaji lebih jauh.

Terkait dengan Nalodo Center, Menteri Basuki menyebutkan bahwa tujuan utama dari dibentuknya Nalodo Center adalah untuk meningkatkan pemahaman terkait likuefaksi melalui penelitian yang maju dan inovatif, termasuk pengembangan dan penyebaran sistem teknologi canggih penanganan likuefikasi.

Menteri Basuki juga mengajak kerjasama internasional yang lebih erat dalam membangun ketangguhan negara menghadapi bencana.

"Saya ingin meningkatkan kesadaran dunia khususnya untuk negara-negara tertentu yang mungkin memiliki kondisi geologis serupa seperti Palu. Lewat pusat penelitian tersebut, diharapkan dapat dihasilkan penelitian likuefikasi yang semakin kaya dan berkualitas tinggi di seluruh dunia," ujar Basuki.

Berita terkait

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

29 September 2023

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

Gempa Palu Donggala pada 28 September 2018 adalah bencana yang sangat patut untuk dikenang. Lantas berapa korban, rumah rusak, dan hal lainnya?

Baca Selengkapnya

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

29 September 2023

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

Likuifaksi seperti di gempa Palu adalah bencana yang dapat datang kapan saja. Sering kali disertai gempa dan tsunami menjadikannya sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Palu Menyiapkan Perayaan HUT ke-45: Bergerak Semakin Cepat

19 September 2023

Pemerintah Kota Palu Menyiapkan Perayaan HUT ke-45: Bergerak Semakin Cepat

Pemerintah Kota Palu akan memperingati hari ulang tahun ke-45 pada 27 September 2023. Bertepatan dengan peringatan lima tahun bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi pada 2018.

Baca Selengkapnya

Kapal Selam Titan Hilang, Indonesia Punya Kisah Kapal Kargo MV Nur Allya yang Belum Ditemukan

23 Juni 2023

Kapal Selam Titan Hilang, Indonesia Punya Kisah Kapal Kargo MV Nur Allya yang Belum Ditemukan

Kapal selam Titan dinyatakan hilang. Indonesia punya cerita Kapal kargo MV Nur Allya belum ditemukan sampai saat ini keberadaannya.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Sebut Potensi Bahaya Ikutan di Lokasi Gempa Tarutung, Likuefaksi?

1 Oktober 2022

Badan Geologi Sebut Potensi Bahaya Ikutan di Lokasi Gempa Tarutung, Likuefaksi?

Gempa terkini di Tarutung telah menyebabkan sedikitnya satu orang meninggal dan sembilan korban luka. Selain itu, lima bangunan roboh.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi: Gempa Mentawai Disebabkan Aktivitas Zona Subduksi

14 Maret 2022

Badan Geologi: Gempa Mentawai Disebabkan Aktivitas Zona Subduksi

Gempa bumi ini diperkirakan tidak memicu terjadinya tsunami, meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Pulau Seram: Tsunami di Pantai, Tanah Amblas di Dusun

17 Juni 2021

Gempa Pulau Seram: Tsunami di Pantai, Tanah Amblas di Dusun

Badan Geologi memperingatkan dampak ikutan gempa di pulau itu bukan hanya retakan tapi juga tanah bergerak dan likuefaksi.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab Tsunami Kecil Usai Gempa Maluku Tengah 6,1 M Hari Ini

16 Juni 2021

Ini Penyebab Tsunami Kecil Usai Gempa Maluku Tengah 6,1 M Hari Ini

PVMBG memastikan gempa dengan Magnitudo 6,1 di Maluku Tengah hari ini, Rabu 16 Juni 2021, mengakibatkan tsunami kecil.

Baca Selengkapnya

Eks Lahan Likuefaksi di Palu akan Dikembangkan Jadi Area Wisata

26 Maret 2021

Eks Lahan Likuefaksi di Palu akan Dikembangkan Jadi Area Wisata

Kawasan eks likuefaksi dan patahan atau sesar itu perlu dikembangkan supaya tidak menjadi kawasan mati.

Baca Selengkapnya

Tiga Daerah di Bali Berpotensi Terjadi Likuefaksi

29 Desember 2019

Tiga Daerah di Bali Berpotensi Terjadi Likuefaksi

Penyebab utama terjadinya likuefaksi pada suatu daerah yaitu pada daerah tersebut pernah terjadi gempa dan berpotensi adanya patahan cukup besar

Baca Selengkapnya