Bakteri Ini Meningkatkan Performa Pelari Maraton

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 27 Juni 2019 15:01 WIB

Pelari mengikuti Borobudur Maraton 2018 dengan latar belakang Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 18 November 2018. Ajang lari ini diikuti oleh sepuluh ribu peserta dari 28 negara. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti baru-baru ini menemukan adanya bakteri di usus manusia yang dapat meningkatkan performa serta kesehatan manusia secara keseluruhan, sebagaimana dilaporkan New York Post, 25 Juni 2019.

Baca: Perubahan Iklim, Bakteri Pemakan Daging Semakin Menyebar

Hal tersebut disampaikan oleh tim peneliti dari Institut Wyss di Harvard pada Journal of Nature Medicine yang dirilis pada Senin lalu.

Tim peneliti yang terdiri dari beragam latar beragam ini mengatakan bahwa bakteri yang dimaksud bernama Veillonella, yang mengubah asam laktat menjadi propionat, sejenis asam lemak yang diyakini memiliki efek menguntungkan pada mamalia seperti meningkatkan metabolisme dan mengatur tekanan darah.

Hasil tersebut didapatkan dengan cara pengujian terhadap tinja yang masing masing berasal dari 10 orang pelari Boston Marathon, dan 10 orang lain yang bukan merupakan pelari. Dari uji tersebut mereka menemukan bahwa terdapat lebih banyak Veillonella pada orang orang yang merupakan pelari, dibanding pada orang orang yang bukan merupakan pelari.

Advertising
Advertising

Dilansir dari engadget.com, guna memastikan apakah bakteri tersebut berdampak atau tidak, peneliti kemudian memasukkan bakteri tersebut ke dalam 16 tikus percobaan, dan mereka kemudian diletakkan di atas treadmill. Hasilnya, tikus yang diberikan Veillonella dapat berlari 13 persen lebih lama daripada tikus yang tidak diberikan Veillonella.

Dari pengujian tersebut, dapat dikatakan bahwa semakin banyak manusia berlari, atau setidaknya berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, semakin banyak pula Veillonella yang akan dihasilkan.

Aleksandar D. Kostic, selaku salah satu anggota dalam tim ini, dilansir dari nypost.com mengatakan bahwa bakteri Veillonella mungkin dapat dikembangkan ke depannya sebagai suplemen yang dapat dikonsumsi untuk membantu kesehatan dan meningkatkan kinerja tubuh secara keseluruhan. Akan tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum harapan tersebut dapat direalisasikan.

NEW YORK POST | ENGADGET | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ

Berita terkait

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

2 hari lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

17 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

29 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

34 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

34 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Lokasi Baru, Event Coast To Coast Night Trail Ultra 2024 Yogyakarta Diikuti Pelari dari 24 Negara

20 Februari 2024

Lokasi Baru, Event Coast To Coast Night Trail Ultra 2024 Yogyakarta Diikuti Pelari dari 24 Negara

Peserta Coast To Coast Night Trail Ultra akan menempuh rute pesisir Pantai Selatan pada malam hari dengan jarak ultra atau lebih dari 42 kilometer.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya