NASA Berhasil Uji Sistem Penyelamatan Astronot ke Bulan
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Kamis, 4 Juli 2019 00:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA berhasil menguji sistem yang bisa menyelamatkan nyawa astronot saat menuju Bulan, demikian dilaporkan laman Independent, Selasa, 2 Juli 2019.
Baca: NASA Akan Buka Sampel Batuan Bulan yang Disegel 50 tahun
NASA melakukan tes penuh untuk sistem aborsi peluncuran di papan kapsul Orion yang akan digunakan untuk misi ruang angkasa awak masa depan. Sistem itu akan diandalkan untuk menyelamatkan nyawa para awak jika terjadi kesalahan selama tahap peluncuran.
Hal ini memungkinkan astronot untuk membatalkan peluncuran dan terlempar keluar. Juga memungkinkan untuk melarikan diri jika terjadi kecelakaan dan melakukan perjalanan kembali ke Bumi dengan aman.
NASA menggunakan kapsul kosong untuk melakukan demonya, yang diklaim berhasil. Hampir satu menit setelah lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, motor yang dibatalkan, menarik kapsul dari booster sekitar 6 mil (10 kilometer) ke atas.
Kapsul berlanjut ke atas 2 mil (3 kilometer) lagi, kemudian membalik untuk membuang menara yang dibatalkan. NASA memilih untuk tidak menggunakan parasut untuk menjaga versi uji kapsul sederhana dan menghemat waktu. Karena menabrak Atlantik pada kecepatan 300 mph (480 kph) seperti yang direncanakan, tes tiga menit selesai.
Dua belas perekam data muncul dalam tabung oranye sebelum tumbukan terjadi. "Bagaimanapun, itu luar biasa," kata manajer program Mark Kirasich. Ini akan memakan waktu beberapa bulan untuk melalui semua data yang dikumpulkan oleh ratusan sensor kendaraan.
NASA bertujuan untuk menempatkan astronot kembali ke Bulan pada 2024 menggunakan Space Launch System, atau SLS, roket yang masih dalam pengembangan. "Tes hari Selasa ini mewakili langkah maju yang sangat hebat hari ini untuk tim," kata Kirasich.
Ini adalah tes aborsi kedua untuk Orion, dilakukan pada kecepatan lebih dari 800 mph (1.300 kph). Yang pertama, di New Mexico pada 2010, lebih rendah dan lebih lambat.
Sistem pembatalan peluncuran pada roket Rusia menyelamatkan nyawa dua astronot Oktober lalu. Mereka diluncurkan lagi pada Desember, kali ini sampai ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, di mana mereka masih bekerja. "Sudah 35 tahun sejak siapa pun di planet ini harus menjalankan sistem aborsi peluncurannya," kata astronot NASA Randy Bresnik .
INDEPENDENT | THE REGISTER