Gempa Halmahera, 900 Rumah Warga Rusak Berat

Selasa, 16 Juli 2019 04:34 WIB

Warga tidur diruang terbuka pascagempa di desa Tokaka, Gene Barat Utara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu, 14 Juli 2019. Warga tidur di luar rumah pascagempa bumi dengan magnitudo (M) 7,2 pukul 16.10 di 62 kilometer sebelah timur laut Labuha, Maluku Utara. ANTARA

TEMPO.CO, Ternate - Sedikitnya 900 unit rumah dan 14 fasilitas publik rusak berat akibat gempa bermagnitudo 7,2 yang menguncang Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu 14 Juli 2019.


Bupati Halmahera Selatan Baharain Kasuba, mengatakan, ratusan rumah yang mengalami kerusakan umumnya adalah rumah warga yang berada tak jauh dari pusat gempa dan tersebar di dua kecamatan seperti Gane Barat Selatan dan Gane Timur Selatan.

“Ada 10 desa yang mengalami kerusakan parah, dan hampir semua warga masih mengungsi,” kata Baharain kepada TEMPO Senin 15 Juli 2019.

Menurut Baharain, berdasarkan data yang diterima dari Pemerintah Kecamatan, ada dua desa yaitu Gane Luar dan Ranga-Ranga yang menjadi lokasi paling parah terkena dampak gempa. Di dua desa ini sedikitnya 680 unit rumah dan 7 fasilitas publik mengalami rusak berat. Selain itu ada juga desa Lemo-lemo yang mengalami kerusakan hingga 70 persen.

“Saat ini Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan masih terus mendata kerusakan di kecamatan lain. Kami prediksi jumlahnya masih akan terus meningkat mengingat ada kecamatan yang belum melapor,”ujar Baharin.

Advertising
Advertising

Ali Yau, Sekretaris Badan Penangulangan Bencana Daerah Maluku Utara mengatakan, selain menyebabkan kerusakan, gempa yang terjadi minggu kemarin juga membuat aktivitas ekonomi di dua kecamatan lumpuh. Hampir 2000 orang masih mengungsi di sembilan lokasi. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan bahkan telah menetapkan status darurat sampai tujuh hari ke depan.

“Tim penanggulangan bencana saat masih bekerja, fokus pemerintah saat ini adalah penanganan pengungsi,”ujar Ali.

Sebelumnya gempa bekekuatan 7,2 mengguncang Halmahera Selatan, Maluku Utara. Pusat gempa berada di darat pada jarak 63 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan dengan kedalaman 29 km. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 0,56 lintang selatan dan 128,06 Bujur Timur. Gempa itu tergolong dangkal dan dirasakan kuat di daerah Obi dalam skala intensitas V MMI, Labuha III MMI, Manado, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Sorong, Bolaang Mongondow II MMI.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

13 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

14 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

20 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

22 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya