Video Ikan Terdampar Sebelum Gempa Bali, KKP: Tak Ada Kaitannya

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 17 Juli 2019 07:54 WIB

Video ikan lemuru di Pantai Badung, Bali, Senin malam, 15 Juli 2019. (youtube/infosanasini)

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menyatakan, peristiwa ribuan ikan lemuru yang "terdampar" dan mengambang di tepi Pantai Batu Bolong, Badung, Bali, pada Senin malam, 15 Juli 2019, tidak ada kaitannya dengan gempa Bali pada Selasa pagi, 16 Juli 2019.

Baca juga: Gempa Bali Akibat Aktivitas Lempeng Indoaustralia dan Eurasia

Ini merupakan suatu fenomena biasa akibat banyaknya ikan berjenis Lemuru itu di perairan.

"Tidak ada yang aneh dari peristiwa itu. Fenomena itu terjadi karena memang ikan Lemuru saat ini sedang musim di perairan tersebut," ujar Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Suko Wardono, di Denpasar, Selasa.

Ia menjelaskan, ikan lemuru bisa berada di tepian pantai akibat adanya warung di sekitar lokasi yang menyorotkan lampu ke arah perairan.

"Kalau ada lampu yang disorotkan, ikan di perairan akan menuju ke sumber cahaya. Mungkin saat menuju sumber cahaya dari lampu itu, ikan-ikan terbawa gelombang laut sampai ke tepi pantai. Sebenarnya bukan terdampar juga," katanya.

Suko Wardono mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Senin malam itu, juga bukan merupakan kejadian yang pertama kali.

"Sebelumnya pada awal bulan Juli lalu, peristiwa yang sama juga terjadi. Tim kami juga sudah ke lapangan untuk melakukan pemantauan, dan memang itu terjadi karena memang di sana sedang musim ikan lemuru," ujarnya.

Terkait peristiwa tersebut yang di media sosial dikaitkan dengan peristiwa gempa bumi Bali yang terjadi pada Selasa pagi, Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan, saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, tidak ada kaitan fenomena ikan "terdampar" dengan kejadian gempa bumi Bali.

"Seperti yang sering terjadi sebelumnya, mengaitkan suatu fenomena dengan bencana seperti gempa bumi itu sudah biasa. Namun, antara ikan dengan gempa bumi itu berbeda jauh," katanya.

Ia menjelaskan, biasanya ikan terdampar di pesisir itu karena arus laut yang hangat dan memang fenomena tersebut tidak dapat dikaitkan dengan terjadinya bencana.

"Hingga saat ini bahkan belum ada alat pendeteksi gempa yang dapat meramalkan adanya gempa dalam beberapa waktu ke depan, baik di Indonesia maupun luar negeri, belum ada alat secanggih itu," katanya.

Pada Senin (15/7), di sejumlah akun media sosial Instagram di Bali muncul video terkait terdamparnya banyak ikan di Pantai Batu Bolong.

Dalam video yang viral itu, tampak warga sekitar yang ramai mengambil ikan Lemuru yang "terdampar" tersebut.

Berita lain terkait gempa Bali, bisa Anda simak di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

27 menit lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

3 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

3 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

4 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

6 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya