UU Sisnas Iptek, AIPI Berharap BRIN Bangun Ekosistem Ristek

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Rabu, 17 Juli 2019 10:24 WIB

Logo Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Kredit: AIPI

TEMPO.CO, Jakarta - RUU Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) telah disetujui DPR pada Selasa, 16 Juli 2019. Salah satu yang diamanatkan adalah pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“RUU mengamanatkan dibentuknya Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk mengintegrasikan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan serta invensi dan inovasi,” ujar Ketua Panitia Khusus RUU Sisnas Iptek Daryatmo Mardianto, Selasa.

Chairil Abdini, Sekjen Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), mengatakan saat ini apa saja tugas dan fungsi BRIN masih dibahas. "Terkait pembentukan BRIN, AIPI telah dan akan terus menyampaikan masukan melalui Sekretariat Kabinet (Setkab),” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 17 Juli 2019.

AIPI, kata Chairil, berharap BRIN lebih terfokus pada kebijakan dan program untuk mewujudkan ekosistem riset dan teknologi (ristek) yang tepat yang sangat dibutuhkan Indonesia ke depan. “Jadi fungsinya lebih kepada peningkatan kapabilitas sisteknas agar iptek betul-betul dapat berkontribusi terhadap kemajuan bangsa,” ujarnya.

BRIN diharapkan paling tidak memainkan perannya agar triple helix perguruan tinggi (termasuk lembaga riset non perguruan tinggi)-industri-pemerintah bisa memproduksi talenta, pengetahuan/teknologi baru serta inovasi nasional.

Advertising
Advertising

Selain itu badan ini juga diharapkan mampu membangun ekosistem untuk peningkatan produktivitas nasional dalam bentuk mewujudkan kapabilitas triad (skill formation-production system-business model) yang efektif dalam meningkatkan produktivitas nasional.

“Skill formation saja atau production system saja atau business model saja jika ditangani secara terpisah tidak akan mampu meningkatkan produktivitas nasional,” ujar Chairil.

Menurut Chairil, BRIN nantinya harus mampu mempelajari bagaimana inovasi itu bisa dihasilkan. “AS melalui NSF (National Science Foundation) juga terus mempelajari hal ini sebagaimana dituangkan didalam buku berjudul how innovation really works,” ujar Chairil.

Dalam catatan Pandangan AIPI terhadap RUU Sisnas Iptek, AIPI menyebutkan lembaga penelitian dan pengembangan pemerintah belum menjalankan tugas dan fungsi masing-masing secara optimal.

Di sisi lain, menurut AIPI, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebagai kementerian yang bertanggung jawab atas penguasaan, pengembangan, dan penerapan iptek, tidak punya cukup wewenang untuk melakukan fungsi koordinasi dengan balitbang kementerian/lembaga dan LPNK di luar enam LPNK yang berada di bawah koordinasi Kemenristekdikti.

Berita terkait

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

6 jam lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

10 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

17 jam lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

2 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

4 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

4 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

5 hari lalu

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.

Baca Selengkapnya