Mahasiswa UI Ciptakan Tangan Palsu, Dikendalikan Gelombang Otak

Senin, 22 Juli 2019 09:30 WIB

Mahasiswa FTUI, Muhammad Arifin mempraktikkan penggunaan tangan palsu ciptaannya, 22 Juli 2019. Dok. Humas UI

TEMPO.CO, Depok - Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil menciptakan Afta B-ionik yakni tangan prostetik robotik yang dapat dikendalikan oleh gelombang otak dengan memanfaatkan teknologi Electroencephalography (EEG). Temuan ini menghasilkan perintah yang dapat menggerakkan tangan prostetik robotik sesuai keinginan pengguna.

Juru bicara UI, Rifelly, mengatakan bahwa Afta B-ionik memiliki keunggulan, yaitu harganya yang lebih terjangkau, mudah dilepas dan dipasang, tanpa perlu melakukan tindakan operasi untuk menanamkan sensor ke otot dan dikendalikan langsung menggunakan gelombang otak.

"Afta B-ionik diciptakan oleh Muhammad Arifin Julian (FTUI 2016), Aulia Ulfah (FEB UI 2016) dan Muhammad Yusuf Abdurrahman (FTUI 2016)," ujar dia melalui keterangan tertulis, Senin, 22 Juli 2019.

Menurut Rifelly, pembuatan tangan palsu canggih ini dilatarbelakangi oleh kepedulian tim akan penyandang disabilitas yang kerap mengalami keterbatasan akses di dalam menunjang kehidupannya. Para penyandang disabilitas membutuhkan prostesis yang merupakan sebuah alat bantu untuk mendukung mereka di dalam beraktivitas, namun sayangnya, prostesis masih relatif sangat mahal.

"Sebut saja, prostesis tangan dengan sistem gerak yang fungsional saat ini berada di kisaran Rp 500 juta, masih ditambah pula biaya operasi yang bisa memakan harga di kisaran Rp 150 juta."

Berangkat dari permasalahan tersebut, Muhammad Arifin dan tim menciptakan Afta B-ionik dengan memanfaatkan teknologi EEG yang terintegrasi dengan teknologi IoT sehingga dapat memngoptimalkan kinerja alat.

Menurut Arifin, dengan menggunakan inovasi kontrol EEG, Afta B-ionik mampu mengubah sinyal impuls otak menjadi perintah gerak sehingga tangan prostesis menjadi lebih fungsional.

"Sistem EEG yang dapat membaca gelombang otak karena sudah dimodifikasi dengan Internet of Thing (IoT) sehingga memungkinkan pengguna mengontrol benda lain yang terintegrasi IoT,” ucapnya.

Ia menyebutkan bahwa dalam berinovasi timnya memiliki motto ‘We change disability into ability’. Saat ini, Afta B-ionik telah dibuatkan prototipe dan akan terus disempurnakan hingga benar-benar siap untuk diperjualbelikan. "Jika diperjualbelikan, Afta B-ionik bisa berada di kisaran harga Rp 50 juta."

Rifelly melanjutkan berkat inovasinya, ketiga mahasiswa UI ini berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu 110 Inovasi Indonesia tahun 2018 dari BIC (Business and Innovation Center), Most Impactful Innovation 2019 dari Obara Award, serta Medali Perak pada ajang International Science and Innovation Fair 2019.

"Dengan adanya tangan palsu canggih ini, diharapkan dapat menjawab kebutuhan para penyandang disabilitas untuk tetap aktif bekerja agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka."

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

3 hari lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

3 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

4 hari lalu

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.

Baca Selengkapnya

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

4 hari lalu

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).

Baca Selengkapnya

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

4 hari lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

5 hari lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

12 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

13 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

13 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya