Bahan Aerogel Ini Bisa Mengubah Mars Layak Huni

Selasa, 23 Juli 2019 09:40 WIB

Permukaan planet Mars, yang diduga bekas sungai miliaran tahun lalu. (ESA)

TEMPO.CO, Jakarta - Studi yang dipublikasikan di Nature Astronomy, 15 Juli 2019, menjelaskan bagaimana bahan yang disebut aerogel dapat melindungi makhluk hidup di Mars. Lembaga antariksa Amerika atau NASA menggambarkan aerogel sebagai bahan padat paling ringan yang juga disebut sebagai asap beku.

Baca juga: NASA Curiosity Rover Temukan Pangkalan Alien di Mars?

Kebanyakan aerogel dibuat dari silika, suatu zat yang ditemukan dalam kaca dan bentuknya seperti awan. Aerogel dibuat dari 99 persen udara yang sangat ringan. Bahan itu memungkinkan cahaya lewat, namun menghalangi radiasi sinar ultraviolet berbahaya.

"Aerogel dapat memberikan solusi yang relatif mudah untuk membantu membuat Mars layak huni. Sebarkan di area yang cukup luas, Anda tidak membutuhkan teknologi atau fisika lain, Anda hanya perlu lapisan ini di permukaan, dan di bawahnya Anda akan memiliki air cair permanen," ujar Robin Wordsworth, profesor ilmu lingkungan dan teknik di Harvard University seperti dikutip laman voanews baru-baru ini.

Studi ini melibatkan para peneliti dari Harvard University, Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA dan Universitas Edinburgh di Skotlandia. Mereka mengusulkan menempatkan perisai dengan lapisan aerogel dua hingga tiga sentimeter di berbagai daerah di atas permukaan Mars.

Eksperimen melibatkan lapisan aerogel dan lampu yang digunakan untuk mensimulasikan sinar Matahari Mars. Para peneliti melaporkan suhu pada permukaan Mars yang disimulasikan dinaikkan menjadi 65 derajat Celcius. Suhu ini akan cukup untuk melelehkan es di Mars.

Ilmuwan JPL NASA Laura Kerber yang membantu eksperimen mengatakan bahwa setelah Bumi, Mars adalah planet yang paling layak di dihuni di Tata Surya. "Tapi Mars tetap menjadi musuh bagi banyak jenis kehidupan. Aerogel itu dapat menciptakan pulau-pulau kecil yang dapat ditinggali manusia dan makhluk hidup lainnya," kata Kerber.

Masalah dengan gagasan ini adalah bahwa Mars mengalami kondisi ekstrem yang membuat manusia tidak mungkin bertahan hidup. Kondisi paling ekstrem adalah suhu yang sangat rendah dan tingkat radiasi tinggi dari Matahari. Kedua hal itu membuat Mars tidak layak untuk manusia, tanaman dan bentuk kehidupan lainnya.

NASA memiliki rencana untuk menempatkan manusia di Mars. Tujuannya adalah pertama mengembalikan manusia ke Bulan pada 2024. Kemudian berencana untuk melakukan beberapa misi Bulan dalam persiapan untuk mengirim astronot ke Mars pada 2030-an.

Studi ini menunjukkan lapisan aerogel di atas Mars memungkinkan cahaya yang cukup mencapai permukaan untuk memungkinkan fotosintesis. Ini adalah proses di mana tanaman menggunakan energi dari Matahari untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi makanan.

Jika berhasil, proses ini bisa memberi manusia kemampuan untuk menanam di Mars. Ini juga akan membantu mengurangi kebutuhan pengiriman pasokan yang membutuhkan peralatan dan bahan bakar yang mahal.

Rencana selanjutnya, peneliti akan melakukan eksperimen di luar laboratorium dan ke tempat yang memiliki iklim mirip Mars di Bumi. Dua area yang memungkinkan termasuk Gurun Atacama di Cile atau Lembah Kering McMurdo Antartika. Seperti Mars, kedua tempat ini mengalami suhu yang sangat dingin dan udara yang sangat kering.

NATURE ASTRONOMY | VOANEWS

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

10 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

25 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

25 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

27 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

27 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

27 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

27 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

28 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

32 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya