Ilmuwan: Juli Bakal Cetak Rekor Bulan Terpanas di Bumi

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Rabu, 24 Juli 2019 09:14 WIB

Seorang pria mendinginkan tubuhnya dari gelombang panas di Karachi, Pakistan, 25 Mei 2018. Suhu mencapai 44 derajat celsius saat gelombang panas menerjang Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro

TEMPO.CO, Jakarta - Juli sedang menuju rekor menjadi bulan terpanas dalam sejarah, kata para ilmuwan iklim, setelah gelombang panas menyelimuti Amerika Utara dan Arktik menjadi lebih hangat daripada suhu biasanya, sebagaimana dilaporkan NBC News, 24 Juli 2019.

Ini menjadi tanda terbaru bahwa iklim keseluruhan planet ini sedang memanas, dan bahwa aktivitas manusia menyebabkan peristiwa ekstrem seperti gelombang panas menjadi lebih mungkin dan lebih intens, kata para ilmuwan.

Bahkan dengan lebih dari satu minggu tersisa hingga akhir bulan, puluhan ahli sudah mengantisipasi bahwa rekor saat ini pada Juli 2017 akan pecah.

"Sepertinya ada kemungkinan kuat bahwa kita akan berakhir dengan bulan terhangat yang pernah ada," kata Brian Brettschneider, seorang peneliti iklim di University of Alaska Fairbanks.

Pada Juli 2017, ketika rekor sebelumnya ditetapkan, suhu global rata-rata 2,16 derajat Fahrenheit lebih tinggi dari rata-rata abad ke-20 untuk Juli sebesar 57,8 derajat Fahrenheit, menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, yang mengumpulkan data iklim dan melacak catatan suhu.

Advertising
Advertising

Juli ini diperkirakan akan melampaui suhu rata-rata dua tahun lalu, kata para ilmuwan yang mempelajari pola iklim.

"Tentu saja, kita tidak akan tahu sampai semua penghitungan dilakukan, tetapi kita berada pada jalurnya untuk mengalahkan rekor itu," kata Jack Williams, direktur Pusat Penelitian Iklim di Universitas Wisconsin-Madison.

Puluhan lebih ilmuwan iklim telah menggemakan prediksi itu di Twitter. “Juli adalah bulan terhangat tahun ini secara global. Jika bulan Juli ini ternyata menjadi bulan terhangat, itu akan menjadi bulan terhangat yang telah kita ukur di Bumi! ”Michael Mann, seorang ilmuwan iklim di Pennsylvania State University, mentweet 15 Juli.

Dalam sebuah email pada hari Selasa ke NBC News MACH, Mann menyebut catatan baru itu "kemungkinan”, dengan mengatakan sekarang ada peluang "lebih besar dari 50/50" bahwa bulan ini akan menetapkan suhu tinggi baru.

Tonggak sejarah di balik rekor iklim mengkhawatirkan lainnya: bulan lalu adalah rekor bulan Juni terpanas. Rata-rata suhu global bulan lalu adalah 1,71 derajat Fahrenheit lebih tinggi dari rata-rata abad ke-20 untuk Juni sebesar 59,9 derajat Fahrenheit, menurut NASA dan NOAA, yang secara independen melacak suhu permukaan global.

Musim panas ini telah menjadi sangat panas untuk sebagian besar dunia, dengan Eropa mengalami gelombang panas yang kuat pada akhir Juni dengan suhu tertinggi yang pernah dicatat di Prancis. Akhir pekan terakhir ini, sekitar 169 juta orang di seluruh Amerika Serikat berada di bawah peringatan panas karena suhu di kota-kota seperti New York City; Little Rock, Arkansas; dan Memphis, Tennessee, naik ke tiga digit. Dan minggu ini, gelombang panas lain diperkirakan akan menghantam bagian Eropa Barat.

Simak artikel tentang prediksi ilmuwan lainnya di kanal Tekno Tempo.co.

NBC NEWS | NASA | NOAA

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

1 hari lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

2 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

2 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

3 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

3 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya