Anak-Anak PAUD Diajar Kesiapsiagaan Hadapi Tsunami, Ini Caranya

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 26 Juli 2019 16:47 WIB

Bahan ajar kesiapsiagaan bencana tsunami diujicobakan dalam kegiatan kegiatan Science, Technology, Engineering and Art (STEMA) di Rumah Komunikasi Kreatif, Bekasi, Jumat (26/7/2019). (ANTARA/Virna P Setyorini)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 35 anak dari dua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengikuti uji coba penggunaan bahan ajar kesiapsiagaan bencana tsunami dalam kegiatan Science, Technology, Engineering and Art (STEMA) di Rumah Komunikasi Kreatif, Bekasi, Jumat, 27 Juli 2019.

Anak-anak dari BKB PAUD Al-Amin Cipayung, Jakarta Timur, dan Jari Kecil Child Care Center Pondok Gede, Bekasi, belajar menggunakan bahan ajar kesiapsiagaan bencana tsunami dalam buku yang dikembangkan oleh pendiri Yayasan Rumah Komunitas Kreatif Ella Yulaelawati bersama The New Zealand Aid Programme.

Ella mengatakan bahwa bahan ajar kesiapsiagaan bencana untuk peserta PAUD berbeda isinya dengan bahan ajar dengan materi serupa untuk anak-anak pada umumnya karena peserta PAUD belum bisa membaca.

Buku bahan ajar kesiapsiagaan bencana tsunami untuk PAUD yang ditujukan untuk mengasah kemampuan kognitif dan berbahasa anak meliputi materi pengenalan terhadap bencana tsunami, termasuk penyebab dan proses terjadinya tsunami.

Dalam uji coba bahan ajar tersebut, guru menyampaikan penjelasan mengenai bagaimana tsunami muncul serta bahaya yang datang bersama ombak besar dan kecil. Guru juga menjelaskan kepada peserta PAUD mengenai apa saja yang harus dilakukan jika tsunami terjadi.

"Siapa yang tahu tsunami seperti apa?" tanya Rohaya, guru PAUD yang terlibat dalam uji coba bahan ajar kesiapsiagaan bencana tsunami.

Rohaya, yang menyampaikan penjelasan secara interaktif dan menyelinginya dengan mengajak anak-anak bernyanyi, menggunakan buku bahan ajar yang lebih besar khusus untuk guru.

Anak-anak cukup antusias mengikuti uji coba penggunaan bahan ajar tersebut. Beberapa menjawab spontan saat ditanya mengenai tsunami.

Penerapan bahan ajar juga mencakup praktik pemodelan tsunami menggunakan bahan dan alat sederhana seperti kertas koran, air, adonan tepung, pasir, dan kerikil.

Ella mengembangkan bahan ajar kesiapsiagaan bencana untuk PAUD terkait gempa-tsunami, tanah longsor, banjir, dan gunung meletus. Saat ini, baru bahan ajar kesiapsiagaan bencana tsunami yang selesai dibuat dan sedang diujicobakan.

Setelah bahan ajar pengenalan bencana tsunami, Ella mengatakan, akan dibuat pula bahan ajar yang menyentuh sisi sosial-emosional terkait bencana untuk mengajarkan kepada anak-anak bagaimana hidup berdampingan dengan orang lain dan menempatkan diri di posisi orang lain.

"Harus hati-hati membentuk karakter, empati mereka. Nanti diarahkan pembinaan karakter, diajarkan kosakata, sosial-emosional, kesetiakawanan, empati,” katanya.

berita lain tentang tsunami dan mitigasi bencana, bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

1 hari lalu

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya pendidikan anak usia dini terletak pada pengaruhnya yang signikan terhadap pengembangan keterampilan STEAM.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

3 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

3 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

4 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

5 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

5 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

5 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya