Ilmuwan AS Menyulap Panas di Perangkat Menjadi Sumber Energi

Selasa, 30 Juli 2019 15:22 WIB

Ilustrasi Ponsel. bb.webpusat.com

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Departemen Teknik Mesin Universitas Utah, Amerika Serikat menemukan metode yang bisa mengubah kelebihan panas, misalnya dari prosesor ponsel, menjadi energi dalam bentuk daya tambahan baterai.

Temuan itu diterbitkan dalam makalah berjudul "A Near-Field Radiative Heat Transfer Device" dalam jurnal Nature Nanotechnology.

"Kita dapat mengekstraksi panas dari prosesor menggunakan perangkat, begitu mengekstrak panas itu, kita mengubahnya menjadi radiasi dan mengubahnya menjadi listrik yang dapat (dimasukkan) kembali ke baterai dan meningkatkan masa pakai baterai," ujar Mathieu Francoeur, seperti dikutip laman Ksl, Ahad, 28 Juli 2019.

Francoeur, bersama John DeSutter dan Lei Tang, mengatakan, penemuan mereka bisa menghasilkan lebih banyak listrik dari panas. Mereka menciptakan chip silikon yang dikenal sebagai perangkat yang bisa mengubah lebih banyak radiasi termal, atau panas, menjadi listrik.

Penelitian baru ini dapat merintis jalan untuk membantu energi yang terbuang menjadi sumber daya listrik tambahan. Dua per tiga dari energi yang dikonsumsi di AS setiap tahun, kata Francoeur, terbuang sebagai panas.

"Mesin kendaraan, laptop, perangkat seluler, dan lemari es adalah contoh hal-hal yang memanas karena terlalu sering digunakan," tutur Francoeur. "Alat ini menangkap kelebihan panas untuk menghasilkan energi yang bisa menjadi peningkatan signifikan bagi konsumen dan industri."

Francoeur ingin melihat teknologi garapannya bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari lima tahun ke depan. "Tidak ada yang bisa memancarkan radiasi lebih dari batas blackbody," katanya. "Tapi ketika kita pergi ke skala nano, kamu bisa."

Peneliti menentukan batas hitam teoretis untuk seberapa banyak energi yang dapat dihasilkan dari radiasi termal. Francoeur dan rekan-rekannya mampu menunjukkan bahwa mereka dapat melampaui batas khas blackbody untuk menghasilkan lebih banyak daya dengan perangkat dua permukaan silikon yang berdekatan.

Tim ini menghasilkan chip 5 kali 5 milimeter, seukuran penghapus pensil, menggunakan dua wafer silikon yang dipisahkan oleh celah nanoscopic yang tebalnya sekitar 100 nanometer, atau seperseribu diameter rambut manusia. Chip ditempatkan dalam ruang hampa, lalu dipanaskan di satu sisi dengan sisi lain didinginkan menciptakan fluks panas yang mampu menghasilkan listrik.

"Pada dasarnya Anda dapat meningkatkan masa pakai baterai Anda hingga 50 persen," kata dia. "Panas merusak kinerja telepon Anda, jadi jika Anda mengekstrak panas itu, Anda memasukkan tenaga listrik itu kembali ke baterai Anda."

Francoeur mengatakan suatu hari dia membayangkan menggunakan teknologi seperti itu tidak hanya untuk mendinginkan perangkat portabel seperti laptop atau smartphone. Tapi juga untuk menyalurkan panas ke masa pakai baterai yang meningkat.

Keuntungan tambahan dengan teknologi akan meningkatkan kehidupan prosesor komputer dengan menjaganya tetap dingin. Ini, kata Francoeur, akan menghemat energi.

"Anda memasukkan panas kembali ke sistem sebagai listrik," kata Francoeur. "Saat ini, kita hanya membuangnya ke atmosfer. Ini memanaskan kamar Anda, misalnya, dan kemudian Anda menggunakan (AC) Anda untuk mendinginkan kamar Anda, yang menghabiskan lebih banyak energi. "

NATURE NANOTECHNOLOGY | KSL


Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

12 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

17 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

39 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

40 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

42 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

44 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

52 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

59 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

1 Maret 2024

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun Melayani Negeri

27 Februari 2024

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun Melayani Negeri

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun membangun masa depan energi Indonesia.

Baca Selengkapnya