Energi Gempa Banten Hampir 17 Kali Bom Nuklir Nagasaki

Senin, 5 Agustus 2019 05:54 WIB

Seorang pria duduk di rumahnya yang rusak akibat gempa di Kampung Karoya, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu, 3 Agustus 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Gempa Banten pekan lalu dengan kekuatan magnitudo 6,9 hasil pemutakhiran BMKG melepaskan energi sekitar 337 kiloton bahan peledak trinitrotoluene (TNT). Jumlah itu setara dengan 16,9 kali lipat bom nuklir yang menghancurkan Nagasaki, Jepang.

Pendongeng Geologi Ma’rufin Sudibyo mengatakan ukuran kekuatan magnitudo gempa bumi mengekspresikan besaran energinya. Setiap satu magnitudo energinya mencapai 32 kali lipat. “Gempa magnitudo 7 energinya 32 kali lipat dari magnitudo 6 dan seterusnya,” kata dia Sabtu, 3 Agustus 2019. Adapun bom nuklir yang jadi acuan beratnya setara 20 kiloton TNT.

Dari perhitungannya, dimensi sumber Gempa Banten seluas 40 x 18 kilometer persegi. Menurutnya, skala gempa 5 punya panjang bidang gempa sejauh 5 kilometer, skala 6 sepanjang 30 kilometer, dan skala 7 berkisar 80-100 kilometer. “Gempa skala 8-9 sepanjang 400 kilometer lebih, pengecualian Gempa Aceh sepanjang 1.600 kilometer,” ujar lulusan Teknik Fisika UGM itu.

Semakin besar angka skala kekuatan gempanya, luasan bidang yang terpatahkan juga meluas. Pada kasus Gempa Banten, menurutnya, tidak terjadi pengangkatan bidang lempeng atau juga penurunan sehingga tidak memunculkan tsunami. “Sumber gempanya dangkal tapi terlalu dalam untuk membangkitkan tsunami,” ujarnya. Di area sumber Gempa Banten terjadi pematahan kerak bumi yang menimbulkan pergeseran rata-rata 135 sentimeter, dan maksimum 170 sentimeter.

Pada Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 19.03.25 WIB, terjadi gempa tektonik di Samudera Hindia selatan Selat Sunda. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo awal M 7,4 selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 6,9.

Advertising
Advertising

Episenter terletak pada koordinat 7,32 LS dan 104,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, pada kedalaman 48 km. “Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab),” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG.

Gempa Banten dipicu penyesaran oblique yaitu kombinasi gerakan mendatar dan naik. Guncangan gempa ini dirasakan di Lebak dan Pandeglang dengan skala intensitas gempa IV-V MMI, Jakarta (III-IV MMI), Bandung, Serang, Bekasi, Tangerang, Bandar Lampung, Purwakarta, Bantul, Kebumen, (II-III MMI) juga Nganjuk, Malang, Kuta, Denpasar (II MMI).

ANWAR SISWADI

Berita terkait

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

11 jam lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

2 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

6 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

7 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya