Penelitian Baru, Homo Sapiens ke Mongolia Lebih Awal 10.000 Tahun

Senin, 19 Agustus 2019 08:07 WIB

fann.sk

TEMPO. CO, Jakarta - Peneliti dari Universitas California mengungkap penemuan alat-alat batu di Mongolia. Penemuan tersebut menjelaskan bahwa Homo sapiens sudah melakukan perjalanan melewati padang rumput Eurosia sekitar 45.000 tahun lalu.

Penanggalan tersebut sekitar 10.000 tahun lebih awal dari yang diyakini para arkeolog sebelumnya. Situs itu juga menunjuk ke lokasi baru di mana manusia modern mungkin pertama kali bertemu dengan sepupu misterius mereka, Denisovans yang sekarang punah, kata Nicolas Zwyns, profesor antropologi dan peneliti utama studi tersebut.

"Alat batu ini ada sebelumnya, di Siberia, tetapi tidak sampai pada tingkat yang standar," kata Zwyns, dikutip Phys, Ahad, 18 Agustus 2019. "(Aspek) paling menarik adalah mereka diproduksi dengan cara yang rumit, tapi sistematis dan itu tampaknya menjadi ciri khas kelompok manusia yang memiliki latar belakang teknis dan budaya yang sama."

Zwyns memimpin penggalian dari 2011 hingga 2016 di situs Tolbor-16 di sepanjang Sungai Tolbor di Pegunungan Hangai Utara antara Siberia dan Mongolia utara. Penggalian menghasilkan ribuan artefak batu, dengan 826 artefak batu yang terkait dengan pekerjaan manusia tertua di situs.

Dengan bilah yang panjang dan teratur, alat itu serupa dengan yang ditemukan di situs lain di Siberia dan Cina Barat Laut, yang menunjukkan penyebaran manusia dalam skala besar di seluruh wilayah. Teknologi itu dikenal sebagai Initial Palaeolithic Atas, membuat peneliti mengesampingkan Neanderthal atau Denisovans sebagai penghuni situs tersebut.

Alat-alat batu ditemukan di situs Tolbor-16 di Mongolia, dengan contoh bilah segitiga panjang (baris bawah, kiri) dan bilah bermata dua (baris bawah, tengah) yang menyerupai yang ditemukan di situs lain di Siberia dan Cina Barat Laut. (nature.com)

"Meskipun kami tidak menemukan sisa-sisa manusia di situs tersebut, tanggal yang diperoleh sesuai dengan usia Homo sapiens paling awal yang ditemukan di Siberia. Setelah dengan hati-hati mempertimbangkan pilihan lain, kami menyimpulkan bahwa perubahan dalam teknologi menggambarkan pergerakan Homo sapiens di wilayah tersebut," kata Zwyns.

Temuan mereka dipublikasikan secara online dalam sebuah artikel di Scientific Reports. Usia situs ditentukan dengan stratifikasi lapisan sedimen dan penanggalan radiokarbon tulang-tulang hewan yang ditemukan di dekat alat. Itu sekitar 10.000 tahun lebih awal dari fosil tengkorak manusia dari Mongolia, dan sekitar 15.000 tahun setelah manusia modern meninggalkan Afrika.

Bukti perkembangan tanah, rumput dan bahan organik lainnya, yang terkait dengan alat-alat batu menunjukkan bahwa iklim untuk suatu periode menjadi lebih hangat dan lebih basah. Hal ini membuat daerah yang biasanya dingin dan kering lebih ramah terhadap manusia dan penggembalaan hewan.

Berita lain tentang Homo sapiens, bisa Anda simak di Tempo.co.

PHYS | SCIENTIFIC REPORTS


Berita terkait

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Jejak Kaki Manusia Modern Tertua, Berikut Faktanya

2 Juni 2023

Ilmuwan Temukan Jejak Kaki Manusia Modern Tertua, Berikut Faktanya

Jejak kaki manusia berusia 153 ribu tahun ditemukan di Garden Route National Park, sebuah taman nasional di Afrika Selatan.

Baca Selengkapnya

Orang Indonesia Peringkat Pertama Manusia Terpendek di Dunia, Ini Alasannya

20 Februari 2023

Orang Indonesia Peringkat Pertama Manusia Terpendek di Dunia, Ini Alasannya

Ramai dibicarakan survei orang Indonesia masuk jajaran 10 besar orang terpendek di dunia, bahkan urutsan satu kategori tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

12 November 2021

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

Sekelompok manusia purba--yang sudah punah-mendapatkan nama spesies baru: Homo bodoensis. Siapa mereka? Perlukah nama baru itu?

Baca Selengkapnya

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

26 Juni 2021

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

Fosil tengkorak besar yang ditemukan di Cina berpotensi menawarkan gambaran pertama wajah manusia purba Denisovan yang masih misterius.

Baca Selengkapnya

Hasil Studi Fosil di Israel Memperumit Silsilah Nenek Moyang Manusia

26 Juni 2021

Hasil Studi Fosil di Israel Memperumit Silsilah Nenek Moyang Manusia

Tim peneliti di Israel mengidentifikasi nenek moyang baru Neanderthal berdasarkan temuan fosil di tambang semen. Dianggap menjawab misteri.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan di Israel Temukan Fossil Manusia Purba

26 Juni 2021

Ilmuwan di Israel Temukan Fossil Manusia Purba

Ilmuwan di Israel mengumumkan temuan fossil manusia purba yang kemungkinan sudah berusia 130 ribu tahun.

Baca Selengkapnya

Studi di Meksiko Revisi Manusia Pertama yang Datang ke Amerika

26 Juli 2020

Studi di Meksiko Revisi Manusia Pertama yang Datang ke Amerika

Manusia diperkirakan telah hidup di Amerika sejak 33 ribu tahun lalu--atau 15 ribu lebih tua daripada yang selama ini diketahui.

Baca Selengkapnya

Bukti Tertua Homo Sapiens Ditemukan di Gua Bulgaria

13 Mei 2020

Bukti Tertua Homo Sapiens Ditemukan di Gua Bulgaria

Tulang Homo sapiens itu memiliki gen Neanderthal di dalamnya, menunjukkan bahwa kawin silang telah terjadi sekitar 200 tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Bukti Genetik Baru Ungkap Manusia Purba Menjinakkan Diri

6 Desember 2019

Bukti Genetik Baru Ungkap Manusia Purba Menjinakkan Diri

Sebuah studi baru menunjukkan manusia purba Homo Sapiens menjinakkan diri setelah berpisah dari kerabat mereka yang punah, Neanderthal dan Denisova,

Baca Selengkapnya