Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Jakarta Tak Layak Lagi Jadi Ibu Kota

Senin, 19 Agustus 2019 17:32 WIB

Sejumlah pejalan kaki menggunakan masker ketika melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis 25 Juli 2019. Sebelumnya, DKI Jakarta menjadi salah satu dari wilayah yang mengalami polusi terburuk di dunia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Jakarta yang tak layak jadi ibu kota. Ahli lingkungan menilai pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta sudah sangat tepat. Alasannya, kualitas lingkungan hidup di Jakarta sudah semakin memprihatinkan.

Selain itu, Gempa tektonik bermagnitudo 3,0 terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. BMKG mencatat kejadiannya Senin pagi, 19 Agustus 2019 pukul 08.13 WIB. “Gempa akibat aktivitas Sesar Citarik,” kata petugas BMKG Hendro Nugroho. Juga, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. Ini Kata Ahli Lingkungan Kenapa Jakarta Tak Layak Lagi Jadi Ibu Kota

Ahli lingkungan menilai pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta sudah sangat tepat. Alasannya, kualitas lingkungan hidup di Jakarta sudah semakin memprihatinkan.

“Pada 2019 ini kita semakin terperangah menyaksikan kualitas udara di Jakarta terburuk di dunia,” kata Ketua Umum Perhimpunan Profesional Lingkungan Seluruh Indonesia, Dr Tasdiyanto Rohadi, Ahad, 18 Agustus 2019.

Ia menyatakan berdasarkan US Air Quality Index (AQI), pada tanggal 8 Agustus 2019 pukul 11.40 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat di angka 156 kategori tidak sehat, dengan parameter PM 2,5 konsentrasi 64.4 µg/m³. Posisi kedua untuk kualitas udara terburuk di dunia diisi oleh Dubai,dengan indeks kualitas udara 152 dengan status udara tidak sehat setara dengan parameter PM 2.5 konsentrasi 56.6 µg/m³.

2. Sesar Citarik Penyebab Gempa Sukabumi Senin Pagi Ini

Gempa tektonik bermagnitudo 3,0 terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. BMKG mencatat kejadiannya Senin pagi, 19 Agustus 2019 pukul 08.13 WIB. “Gempa akibat aktivitas Sesar Citarik,” kata petugas BMKG Hendro Nugroho.

Pusat gempa bumi itu terletak pada koordinat 6.77 LS - 106.53 BT. “Tepatnya berada di darat pada jarak 24 kilometer barat laut Kabupaten Sukabumi,” ujar Kepala BBMKG Tangerang itu lewat keterangan tertulis Senin 19 Agustus 2019.

Sumber gempa berkedalaman 8 kilometer dan tergolong lindu dangkal. Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangannya terasa di wilayah Sukabumi.

3. 10 Perguruan Tinggi Vokasi Peringkat Atas 2019

Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019.

Klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kementerian guna meningkatkan kualitas perguruan tinggi sekaligus menjadi dasar bagi Kementerian untuk memberikan kebijakan sesuai kapasitas setiap klaster perguruan tinggi tersebut.

“Tujuan kami ingin mendorong perguruan tinggi Indonesia semakin maju dan masuk ke kelas dunia. Dorongan ini menjadi sangat penting. Kalau kita sudah sampaikan ini, kita bisa lakukan pemetaan,“ ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir Jumat pekan lalu sebagaimana dikutip dalam laporan Kementerian.

Selain tiga berita terpopuler tentang kondisi Jakarta, gempa di Sukabumi dan ITB, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

7 jam lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

8 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

3 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

3 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya