Studi Genetik Ungkap Beruang Gua Eropa Punah Karena Manusia

Selasa, 20 Agustus 2019 12:48 WIB

Tengkorak beruang gua dari Museum Sejarah Alam di Belgrade, Serbia. Kredit: R. Kowalczyk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan beberapa institusi di seluruh Eropa telah menemukan bukti yang menunjukkan manusia bertanggung jawab atas kepunahan beruang gua ribuan tahun yang lalu, dan bukan efek iklim dari Zaman Es terakhir.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports, kelompok itu menggambarkan studi DNA mitokondria mereka tentang sisa-sisa gua dan apa yang dipelajari darinya. Beruang gua adalah salah satu spesies besar yang punah pada akhir Zaman Es terakhir.

Dikutip laman Phys baru-baru ini, penelitian sebelumnya telah menyarankan beruang tidak bisa mengatasi perubahan iklim, dengan demikian berakhir. Dalam upaya baru ini, peneliti menemukan bukti yang menunjukkan bahwa bukan hanya hawa dingin yang membunuh beruang gua, manusia tampaknya juga memainkan peran besar.

Pekerjaan tim melibatkan pengujian mitokondria terhadap 59 sisa beruang gua dari seluruh Eropa. Data menunjukkan bahwa populasi beruang mulai menurun jauh sebelum permulaan zaman es terakhir sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Mereka juga menemukan beruang berhasil melewati zaman es sebelumnya tanpa pengurangan besar dalam populasi. Para peneliti mencatat bahwa manusia modern mulai mengisi daerah di mana beruang hidup sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Lebih lanjut, peneliti juga mencatat, Neanderthal hidup di daerah tersebut, tapi hidup berdampingan dengan beruang gua selama ribuan tahun, dan karenanya tidak mungkin telah berkontribusi pada kepunahan beruang. Namun, peneliti menyarankan bahwa manusia modern kemungkinan memiliki keterampilan berburu yang lebih canggih dan kurang suka bertualang ke gua-gua di mana beruang mungkin berada.

Dalam penelitian dicatat, manusia modern mungkin telah membunuh beruang gua karena berbagai alasan, termasuk memburu untuk dimakan, menggunakan bulu untuk tetap hangat, dan menghilangkannya sebagai ancaman potensial.

MtDNA juga menunjukkan bahwa beruang tumbuh lebih terisolasi ketika jumlahnya berkurang, membuat beruang yang selamat lebih rentan terhadap penyakit ketika gen pool menyusut.

Para peneliti mencatat, beruang gua juga peka terhadap perubahan iklim, karena mereka bukan pemakan daging. Perubahan vegetasi selama Zaman Es terakhir membuat pencarian makan menjadi lebih sulit. Para peneliti menyimpulkan bahwa manusia mengurangi jumlah mereka membuat beruang tidak mungkin selamat dari Zaman Es terakhir.

SCIENTIFIC REPORTS | PYHS

Berita terkait

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

8 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

8 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

9 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

9 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

15 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

16 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

19 hari lalu

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

19 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya