Sempat Jadi Rebutan Nazi-Soviet, Kerangka Kastil Praha Terungkap

Jumat, 23 Agustus 2019 11:31 WIB

Kastil Praha (hrad.cz)

TEMPO.CO, Jakarta - Kerangka yang digali di bawah Kastil Praha pada 1928 dan selama Perang Dunia II jadi rebutan pasukan Nazi dan Uni Soviet, akhirnya terungkap. Kerangka laki-laki dari abad ke-10 ini menjadi bahan perdebatan dan manipulasi arkeologi bahkan sampai era Perang Dingin.

Mengutip Phys, Kamis, 22 Agustus 2019, kerangka misterius dan bekal kubur, termasuk pedang dan dua pisau, diidentifikasi sebagai Viking oleh Nazi. Namun Soviet menyebutkannya sebagai prajurit Slavonic, serta menjadi bagian dari gerakan kemerdekaan Ceko dalam beberapa tahun terakhir.

Peneliti Nicholas Saunders dari Departemen Antropologi dan Arkeologi Bristol, mengatakan sejumlah penelitian baru-baru ini mulai menafsirkan kembali kerangka itu dan memberikan analisis baru.

"Barang-barang yang ditemukan bersama kerangka adalah campuran barang-barang asing (non-Ceko), seperti pedang, kapak dan striker api (peralatan Viking yang umum), dan benda-benda domestik, seperti ember dan pisau," ujar Saunders.

Dalam laporan yang diterbitkan jurnal Antiquity, tim arkeolog termasuk dua profesor emeritus dari University of Bristol, mengungkap kisah kompleks penemuan kerangka. Temuan itu dijauhkan dari pandangan publik hingga 2004, dan berupaya dijawab selama puluhan tahun siapa sebenarnya pria ini.

Kerangka itu ditemukan sebagai bagian dari proyek penggalian oleh Museum Nasional Cekoslowakia. Kuburan kemungkinan berasal dari tahun 800–950 atau 1000 Masehi.

"Pedangnya sangat unik karena merupakan satu-satunya yang ditemukan di antara 1.500 makam abad pertengahan awal yang sejauh ini ditemukan di Kastil Praha," kata Saunders. "Mungkin dia adalah seorang Slav dari daerah tetangga, yang telah menguasai Old Norse serta Slavonic, atau mungkin dia menganggap dirinya sebagai Viking asli."

Sisa kerangka ditemukan oleh Ivan Borkovsky, seorang Ukraina yang berjuang untuk orang-orang Austro-Hungaria dan Rusia pada awal abad ke-20. Dia menemukannya sebelum melarikan diri ke Cekoslowakia pada 1920, tapi ia tidak segera mempublikasikan tentang kerangka atau artefak itu.

Pada 1939, tentara Jerman menyerbu Cekoslowakia dan menuduh Borkovsky tidak menerbitkan karena ia adalah bagian dari konspirasi Ceko menyembunyikan kebenaran, bahwa rangka tersebut adalah bangsa Jerman, bukan Slavic (atau mungkin Viking). Kerangka itu dipakai propaganda Nazi untuk mengklaim warisan Jerman yang meluas melewati batas negara dan menjangkau jauh ke masa lalu.

"Identitas sangat kompleks pada periode abad pertengahan, dan kisah Borkovsky dan kastil prajurit Kastil Praha mengingatkan kita bahwa identitas orang-orang masa lalu seperti itu sering memicu konflik politik modern," tutur Saunders.

Ketika Borkovsky menerbitkan sebuah buku yang mengidentifikasi tembikar Slavia tertua di Eropa tengah, Nazi mengutuk teks itu dan memaksa dia menarik laporan. Ketika ia menerbitkan buku tentang Kastil Praha setahun kemudian, itu jelas dalam interpretasi Nordic yang dipengaruhi Nazi.

Setelah perang, Cekoslowakia diduduki oleh Soviet dan pada 1945, Borkovsky nyaris dikirim ke Siberia. "Saya telah dipaksa ke dalam penafsiran pro-Nazi dan menerbitkan artikel kedua pada 1946 yang menafsirkan penguburan sebagai orang penting yang terkait dengan dinasti Przemyslid Slav Barat awal," kata Borkovsky.

PHYS | ANTIQUITY

Berita terkait

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

6 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

7 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

18 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

25 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Jersey Timnas Jerman Dianggap Punya Nomor Punggung Mirip Simbol Nazi, Ini Respons Asosiasi Sepak Bola Negara Itu

31 hari lalu

Jersey Timnas Jerman Dianggap Punya Nomor Punggung Mirip Simbol Nazi, Ini Respons Asosiasi Sepak Bola Negara Itu

Timnas Jerman tengah mendapat sorotan. Jersey baru mereka memiliki salah satu nomor punggung yang disebut-sebut menyerupai simbol Nazi.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

37 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya