Harimau Serang Warga Inhil, BKSDA: di Lokasi Insiden Bonita 2018

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 28 Agustus 2019 13:21 WIB

Sebelumnya, kehadiran Bonita di perkebunan sawit PT. THIP Desa Tanjung Simpang kerap dianggap sebagai Harimau jadi-jadian. facebook/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memaparkan kronologi serangan harimau yang menewaskan seorang warga di Kabupaten Indragiri Hilir.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono di Pekanbaru, Selasa, 27 Agustus 2019, mengatakan bahwa menurut laporan identifikasi kepolisian korban yang bernama Darmawan alias Nang, 36 tahun, diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada Minggu, 25 Agustus 2019.

Darmawan merupakan warga Desa Batu Ampar, Kecamatan Sira, Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komiring Ilir, Sumatra Selatan, yang tinggal di Dusun Sinar, Danau Desa, Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

"Korban meninggal akibat diserang oleh harimau sumatera di area PT Bhara Induk, diperkirakan berada Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil," kata Suharyono.

Ia menuturkan bahwa pada Minggu (25/8) sekira pukul 16.30 WIB korban mandi di sumur yang berjarak sekira 30 meter dari pondok yang dia tempati bersama Andika, warga Dusun Sinar Danau yang menyaksikan serangan harimau terhadap rekannya.

"Saksi mendengar teriakan korban, dan setelah saksi atas nama Andika melihat ke arah korban, saksi melihat harimau yang sedang menyerang korban. Selanjutnya, setelah melihat kejadian tersebut saksi langsung melarikan diri dan mencari pertolongan," katanya.

Pada Senin (26/8), warga Sinar Danau Desa Tanjung Simpang menemukan korban dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan tengkuk, leher, paha, dan tangan terluka, diduga akibat terkaman harimau.

Menurut Suharyono, butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk mengevakuasi jasad korban ke Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang. Jenazah korban kemudian dibawa ke UPT Puskesmas Pelangiran untuk diperiksa.

"Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa korban mengalami luka yang pada bagian tengkuk, leher, kepala bagian belakang, dan kehilangan sebagian dari tangan kanan dan kaki sebelah kiri, yang diduga akibat serangan dan dimangsa oleh harimau," katanya.

Selanjutnya jenazah korban dimakamkan di permakaman umum Sinar Danau di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, atas permintaan keluarga.

Tim BBKSDA Riau, menurut dia, kini sedang menuju lokasi kejadian untuk memeriksa apakah tempat kejadian termasuk kawasan produksi, fungsi lindung, atau kawasan konservasi.

Ia menambahkan, lokasi serangan harimau di Indragiri Hilir itu masih dalam kawasan insiden serangan harimau Bonita, harimau sumatera liar yang pada November 2018 sempat membikin heboh karena menerkam warga dan keluar pada siang hari di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir.

Selama empat bulan sejak Januari hingga April 2018, harimau yang diperkirakan berusia empat tahun itu menerkam dua orang hingga meninggal dunia.

Bonita akhirnya berhasil ditangkap, direhabilitasi, dan dilepasliarkan lagi pada pertengahan tahun 2019. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merahasiakan lokasi pelepasliaran harimau itu karena khawatir akan memicu terjadinya perburuan.

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

25 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

38 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

38 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

42 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

42 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

43 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

43 hari lalu

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

44 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

48 hari lalu

Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

Pemilihan lokasi pelepasliaran harimau Sumatera diklaim sudah melalui kajian kesesuaian habitat yang dilakukan BBTNGL bersama mitra pada 2022.

Baca Selengkapnya

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

49 hari lalu

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.

Baca Selengkapnya