Indonesia Urutan 85 di Global Innovation Index, Kalla: Tiru Cina

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 28 Agustus 2019 17:55 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan inovasi teknologi navigasi BPPT. Kredit: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam puncak acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), mengharapkan agar peringkat dari perkembangan teknologi di Indonesia dalam Global Innovation Index meningkat, dan tidak lagi berada di peringkat 85 dari 120 Negara.

"Kita semua juga memahami bahwa kita mempunyai ketertinggalan dibanding banyak negara, karena di antara 120 negara yang diberikan indeks oleh Global Innovation index itu, kita ada di nomor 89, Singapura ada di nomer 5 dan Malaysia di nomer 30, posisi kita di sini hanya mengalahkan Kamboja," kata Jusuf Kalla, di Denpasar, Rabu, 28 Agustus 2019.

Jusuf Kalla menegaskan, saat ini Indonesia perlu bekerja keras, dan dapat belajar dengan mengadopsi tahapan yang dilakukan negara-negara maju lainnya. Salah satunya seperti Cina yang memiliki kemajuan teknologi yang sangat cepat.

"Kita perlu bekerja keras, Cina punya kemajuan teknologi yang sangat cepat, pertama meniru, memperbaiki, meningkatkan dan inovasi. Itulah langkah-langkah yang bisa kita adopsi dari Cina dan Jepang, memang tidak ada negara yang maju karena langsung berinovasi. Teknologi itu sesuatu yang berkembang dan harus melewati proses," katanya dalam sambutan acara Harteknas.

Ia mengatakan, Cina hanya memiliki 2.500 universitas dibandingkan dengan Indonesia, sebanyak 4.500, artinya jumlah universitas tidak relevan dengan teknologi yang dihasilkan.

Jusuf Kalla menegaskan bahwa yang terpenting ialah intensitasnya, ketulusannya, fokusnya dan risetnya.

Dalam membangun sebuah kemajuan, setiap inovasi yang dapat meningkatkan nilai tambah ialah disertai dengan usaha, ilmu pengetahuan, kebersamaan dan riset. Selain itu dapat memberikan nilai, efisiensi, biaya yang lebih murah, dan waktu yang lebih baik daripada sebelumnya.

"Dapat memberikan waktu yang lebih cepat daripada sebelumnya atau yang lebih besar produktivitasnya daripada sebelumnya, tentu mengarah pada semua yang lebih baik, semua yang lebih efisien dan tentu juga yang memenangkan persaingan antara bangsa-bangsa di dunia ini khususnya bangsa-bangsa di Asia," kata Kalla.

Berita terkait

Jusuf Kalla Kritik Mobil Listrik di Indonesia: Hanya Pindahkan Emisi

26 Mei 2023

Jusuf Kalla Kritik Mobil Listrik di Indonesia: Hanya Pindahkan Emisi

PLTU yang menghasilkan listrik untuk mobil listrik masih mengandalkan batu bara, yang mengeluarkan emisi dari cerobong asapnya.

Baca Selengkapnya

Beasiswa Kalla 2022 untuk Mahasiswa Baru, Bisa Kuliah Gratis hingga Lulus

3 Agustus 2022

Beasiswa Kalla 2022 untuk Mahasiswa Baru, Bisa Kuliah Gratis hingga Lulus

Beasiswa Kalla diperuntukan untuk mahasiswa semester 1 di 20 perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Prediksi Kasus Covid-19 di RI Tembus 2 Juta pada April Mendatang

8 Februari 2021

Jusuf Kalla Prediksi Kasus Covid-19 di RI Tembus 2 Juta pada April Mendatang

Jusuf Kalla memprediksi kasus Covid-19 bakal tembus 2 juta per April mendatang jika penambahan kasus positif per hari konsisten di atas 12 ribu.

Baca Selengkapnya

Setelah Tidak Sibuk, Jusuf Kalla Bawa Keluarga Liburan ke Jepang

27 Desember 2019

Setelah Tidak Sibuk, Jusuf Kalla Bawa Keluarga Liburan ke Jepang

Simak gaya Jusuf Kalla menghabiskan waktu dengan keluarga setelah memiliki lebih banyak waktu luang.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Ingatkan Siklus Resesi Ekonomi Global 10 Tahunan

9 Agustus 2019

Jusuf Kalla Ingatkan Siklus Resesi Ekonomi Global 10 Tahunan

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan siklus resesi telah memendek menjadi setiap 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Karena Tak Ikuti Teknologi, Bisnis Jusuf Kalla Pernah Bangkrut

7 Agustus 2019

Karena Tak Ikuti Teknologi, Bisnis Jusuf Kalla Pernah Bangkrut

Jusuf Kalla (JK) mengenang saat sejumlah usahanya harus gulung tikar.

Baca Selengkapnya

Kalla Hadiri Konferensi Mitigasi Bencana dan Terorisme Dunia Maya

14 Mei 2019

Kalla Hadiri Konferensi Mitigasi Bencana dan Terorisme Dunia Maya

Wapres Jusuf Kalla akan berbicara pengalaman Indonesia dalam mitigasi bencana dan pemberantasan terorisme lewat dunia maya pada konferensi di Eropa.

Baca Selengkapnya

Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla Ikut Berdesakan di Uji Coba MRT

18 Maret 2019

Iriana Jokowi dan Mufidah Kalla Ikut Berdesakan di Uji Coba MRT

Ibu Negara Iriana Joko Widodo ikut mencoba MRT Jakarta bersama Mufidah Jusuf Kalla dari Stasiun Bundaran HI pada uji coba MRT hari ini.

Baca Selengkapnya

Berikut Manfaat Kerja Sama BPK Antar Negara Asean Versi JK

26 Februari 2019

Berikut Manfaat Kerja Sama BPK Antar Negara Asean Versi JK

JK mengatakan kerja sama Badan Pemeriksa Keuangan antar negara memberikan keterbukaan sistem audit antar beberapa negara.

Baca Selengkapnya

Acara IMF, Presiden Bank Dunia dan Kalla Bahas Pendanaan Bencana

10 Oktober 2018

Acara IMF, Presiden Bank Dunia dan Kalla Bahas Pendanaan Bencana

Presiden Bank Dunia, Kim Young Jim dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan hadir dalam Pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua Bali

Baca Selengkapnya