Helikopter Serbu Rusia Mil Mi-28NE Bisa Beroperasi dengan 1 Mesin

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 2 September 2019 06:15 WIB

Helikopter serbu Mil Mi-28NE Night Hunter Rusia (russianhelicopters.aero)

TEMPO.CO, Jakarta - Helikopter serbu Mil Mi-28NE Night Hunter Rusia menjadi salah satu bintang pameran kedirgantaraan internasional MKAS 2019 di Bandara Internasional Zhukovskiy, Moskwa.

Russian Helicopter sebagai perancang dan pembuat helikopter itu, mengklaim ada enam negara menyatakan minatnya untuk membeli helikopter serang terbaru Mi-28NE Night Hunter ini.

Helikopter Mil Mi-28NE ini sebelumnya telah dimunculkan di depan publik di arena pameran industri pertahanan ARMY 2018 di Taman Patriot, Moskwa tahun lalu.

Walau tidak menyatakan secara tegas negara-negara yang dimaksud, namun Russian Helicopter menyatakan, bahwa di antara peminat itu adalah dua negara Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Di kawasan ASEAN, salah satu negara yang paling dekat hubungan dan kerja sama pertahanannya dengan Rusia adalah Vietnam, di mana salah satu kotanya, Cam Ranh, menjadi pusat kerja sama bilateral mereka itu.

Indonesia juga menjadi salah satu pengguna helikopter buatan Mil ini, yaitu Mil Mi-17V5 untuk angkutan personel dan Mil Mi-35P sebagai helikopter serbu datar, yang keduanya dioperasikan Pusat Penerbangan TNI AD, dari pangkalan utamanya di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani di Semarang.

Di Rusia, skema besar industri pertahanan mereka telah terbentuk sejak lama terkhusus bagi induk-induk BUMN di sektor ini, yang menginduk kepada Rostec dengan Russian Helicopter dan Rosoboronexport (BUMN Rusia khusus sebagai agen penjualan internasional produk pertahanan) sebagai salah satu anak perusahaannya. Rostec juga sudah mengakuisi UAC, anak perusahaan yang memproduksi pesawat tempur dan komersial Sukhoi.

Di kawasan Timur Tengah, Rusia juga sudah lama menancapkan kukunya. Di antara negara kawasan itu dan Mediterania yang telah membeli helikopter Mil Mi-28NE Night Hunter adalah Aljazair. Negara Arab di Afrika Utara ini telah membeli 42 unit Mi-28NE, dan kelompok pertama telah dikirim pada 2016.

Dari kelasnya, Mi-28NE Night Hunter merupakan heli serang segala cuaca, hasil pengembangan Mi-28N untuk keperluan ekspor. Sudah lazim dalam industri pertahanan bahwa negara penghasil menyediakan versi ekspor yang spesifikasi dan unjuk kerjanya tidak sama dengan yang dipergunakan untuk kepentingan dalam negeri mereka.

Dibandingkan dengan helikopter serang darat Kamov Ka-52 Alligator dan Ka-52K Katran yang didedikasikan untuk dioperasikan dari kapal induk atau kapal sekelas korvet, fregat, ataupun destroyer, maka Mil Mi-28NE Night Hunter masih memakai rotor baling-baling utama secara “konvensional”.

Akan tetapi, pada seri Mi-28NE ini, penyempurnaan dilakukan pada baling-baling utama, mesin, dan avionika serta perangkat elektronika-komunikasinya.

Subsistem persenjataan utamanya juga disempurnakan, walau subsistem konvensional di sektor ini masih diterapkan, yaitu kanon kaliber 23 mm hingga rudal antitank 9M123 Khrizantema-V.

Secara dasar, Mil Mi-28NE disiapkan untuk dioperasikan dalam segala cuaca baik siang maupun malam hari, untuk dapat menghancurkan dari udara sejumlah aset penting musuh, meliputi tank, kendaraan lapis baja, dan perkubuan pasukan infanteri.

Yang menarik, ukuran helikopter ini cukup bongsor di kelasnya karena juga dirancang untuk membawa beberapa tentara bersenjata lengkap. Mil Mi-28NE bisa difungsikan sebagai transportasi udara jarak dekat-menengah bagi personel dalam jumlah tertentu.

Mil menyebutkan bahwa selain sebagai helikopter serang, mesin perang dari udara ini juga berfungsi untuk dukungan serbuan pasukan payung, patroli keamanan di daerah rawan konflik, dukungan serangan udara dan kontrol udara depan, kekuatan serbuan pasukan payung lawan, dan serbuan pasukan infanteri.

Pabrikan Mil juga menyebutkan helikopter ini ditenagai dua mesin turboshaft VK-2500-02 hasil modifikasi terbaru dari mesin TV-117, yang berunjuk kinerja tinggi di kawasan sangat panas-kering, hujan lembab, hingga salju ekstrim dingin, dengan masa operasi hingga masa overhaul tiba 6.000 jam.

Konfigurasi mesin diletakkan di atas ceiling kabin dengan gear box ditempatkan di tengah kedua mesin itu, dengan pertimbangan strategis-taktis bahwa helikopter ini masih bisa diterbangkan dengan satu mesin jika salah satu mesinnya ditembak musuh.

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

6 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

6 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

12 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

16 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya