Temuan Unik Arkeolog di Fakfak: Pinang dari Masa 3.000 Tahun Lalu

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 6 September 2019 08:00 WIB

Gua Andarewa di Fakfak, Papua Barat, merupakan situs pemukiman masa prasejarah. Sekitar 3.000 tahun lalu, ras Austronesia masuk ke wilayah ini dan bermukim. (Hari Suroto/Balai Arkeologi)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim arkeolog menemukan pohon pinang (Areca catechu L.), yang diduga dibawa oleh ras Austronesia saat masuk Papua 3.000 tahun lalu. Pohon ini tumbuh liar di sekitar situs gua prasejarah Andarewa, yang terletak di dalam hutan tidak jauh dari pesisir Teluk Berau, Fakfak, Papua Barat.

"Pinang yang terdapat di Situs Gua Andarewa berbeda dengan pinang yang dijual oleh mama-mama Papua di pasar saat ini.
Pinang yang dijual di pasar, ukuran bijinya lebih besar dan berbentuk bulat, sedangkan pinang yang ditemukan di Situs Gua Andarewa berukuran kecil dan berbentuk lonjong," kata peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, Kamis, 5 September 2019.

Pinang hutan dan akar sirih hutan yang ditemukan di sekitar gua prasejarah di Andarewa, Fakfak, Papua Barat, Agustus 2019. Diduga pinang dibawa bangsa Austronesia 3.000 tahun lalu. (Hari Suroto/Balar Papua)

Menurut Hari, penelusuran ke warga Kampung Goras, menyebutkan, pinang yang tumbuh di sekitar gua tidak mereka tanam, tetapi tumbuh liar dan sudah ada sejak dulu. Mereka tidak mengetahui sejak kapan pinang tersebut tumbuh di situ.

"Mereka menyebutnya sebagai pinang hutan atau pinang negeri," katanya.

Advertising
Advertising

Gua Andarewa merupakan wilayah Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Dalam buku Man's Conquest of The Pacific, Peter Bellwood, profesor arkeologi Australian National University menyimpulkan bahwa penutur Austronesia datang ke Papua dan Pasifik Selatan sekitar 3.000 tahun lalu.

Menurut Hari Suroto, pinang diperkenalkan ke Papua oleh ras Austronesia ini pada 3000 tahun yang lalu. Selain pinang, di sekitar gua ditemukan sirih hutan, yang juga berbeda dengan sirih yang dikonsumsi dan dijual di pasar.

"Sirih hutan ini hanya dikonsumsi batang pohonnya saja," katanya.

Situs Gua Andarewa merupakan situs hunian prasejarah, dari masa mesolitik hingga neolitik atau 3.000 tahun lalu. Di dinding gua ini juga ditemukan gambar prasejarah berwarna hitam motif manusia, dan fauna air.

Berita terkait penelitian arkeolog, bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

40 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

42 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

43 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

46 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Profil Mamat Alkatiri, Komika Sarjana Kedokteran Gigi yang Sunting Gadis Asal Mamuju

55 hari lalu

Profil Mamat Alkatiri, Komika Sarjana Kedokteran Gigi yang Sunting Gadis Asal Mamuju

Mamat Alkatiri resmi melamar seleb TikTok. Simak artikel ini untuk mengetahui profil lengkap komika ini!

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Belum Bisa Dipastikan Korban TPPO

28 Januari 2024

Kasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Belum Bisa Dipastikan Korban TPPO

Keluarga HG sudah kehilangan wanita itu selama dua bulan, sebelum muncul kabar penemuan mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Identitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak

26 Januari 2024

Identitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak

Identitas mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok terungkap. Korban berinisial HG, 38 tahun, wanita asal Fakfak, Papua Barat

Baca Selengkapnya

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.

Baca Selengkapnya

Jejak Kroni Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Megaproyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak

2 Desember 2023

Jejak Kroni Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Megaproyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak

Dugaan konflik kepentingan mencuat dengan keberadaan sejumlah orang dekat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Kawasan Industri Pupuk Fakfak.

Baca Selengkapnya