Asteroid 14,9 Km Per Detik Meledak di Karibia, Luput dari NASA

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Minggu, 8 September 2019 07:02 WIB

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah asteroid kecil menghantam Bumi dengan kecepatan 14,9 kilometer per detik, dan NASA mengaku tidak tahu asteroid itu akan datang. Batuan ruang angkasa yang dikenal sebagai 2019 MO itu hanya selebar tiga meter dan meledak ketika menghantam atmosfer Bumi pada 22 Juli di atas Karibia.

"Ketika pertama kali terlihat, 2019 MO berjarak sekitar 310.000 mil (500.000 kilometer) dari Bumi, lebih jauh dari orbit Bulan kita. Ini kira-kira setara dengan menemukan sesuatu seukuran nyamuk dari jarak 310 mil (500 kilometer)," ujar NASA yang dikutip Express, 7 September 2019.

Davide Farnocchia, seorang ilmuwan di Pusat Studi Objek Bumi Dekat (NEO) NASA, mengatakan asteroid ukuran itu jauh lebih kecil dari yang dilacak NASA. "Mereka sangat kecil, mereka tidak akan selamat melewati atmosfer kita untuk menyebabkan kerusakan pada permukaan Bumi," ujarnya.

Masalahnya, kata NASA, badan antariksa itu tidak bisa menentukan ke mana batu ruang angkasa itu sedang menuju. "Objek itu hanya terlihat empat kali dalam waktu kurang dari setengah jam, yang tidak cukup informasi untuk menentukan dari mana benda itu berasal atau tepatnya ke mana benda itu menuju."

Sebelumnya, bulan lalu, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan badan itu luput dari sebuah NEO baru-baru ini. Pada 25 Juli, sebuah asteroid besar yang kira-kira seukuran lapangan sepak bola, mendekati Bumi, dan para ilmuwan tidak menyadari asteroid itu akan datang.

Advertising
Advertising

Asteroid yang dimaksud dikenal sebagai ‘2019 OK’ dan ketika pertama kali ditemukan, asteroid tersebut tidak digolongkan sebagai asteroid dekat-Bumi.

Namun, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengkonfirmasi bahwa para ilmuwan sempat memperhatikan bahwa ia melakukan perjalanan di dekat Bumi "hanya beberapa hari" sebelum melesat pada jarak 40.000 mil (65.000 kilometer) atau seperlima dari jarak ke Bulan.

"Asteroid selebar 100 m yang dijuluki '2019 OK' terdeteksi hanya beberapa hari sebelum ia melewati Bumi, meskipun catatan arsip dari survei langit menunjukkan bahwa asteroid itu sebelumnya telah diamati tetapi tidak diakui sebagai asteroid dekat-Bumi,” ujar ESA.

"Kami tahu dan melacak ribuan asteroid di Tata Surya, jadi mengapa yang satu ini ditemukan begitu terlambat? Sayangnya, saat ini tidak ada satu pun alasan yang jelas, selain dari gerakannya yang lambat di langit sebelum mendekat,” tambah ESA.

2019 OK bergerak dalam orbit yang sangat elips, membawanya dari dalam orbit Venus hingga melampaui Mars. “Ini berarti waktu yang dihabiskan di dekat Bumi dan dapat dideteksi dengan kemampuan teleskop relatif singkat,” ujar ESA.

ESA, NASA dan agen serta organisasi lain di seluruh dunia - profesional dan amatir - menemukan asteroid baru setiap hari. "Pekerjaan ini terus-menerus meningkatkan pemahaman kita tentang jumlah, distribusi, dan pergerakan asteroid yang mengorbit."

EXPRESS | NASA

Berita terkait

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

3 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

18 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

19 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

20 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

20 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

21 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

21 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

25 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

38 hari lalu

Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.

Baca Selengkapnya