Peneliti Ungkap Sehari Setelah Asteroid Musnahkan Dinosaurus

Selasa, 10 September 2019 17:02 WIB

Chicxulub, Meskiko, adalah tapak raksasa selebar 180 km akibat hantaman metorit berukuran 10 km. (orangesmile.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan telah mengungkapkan apa yang terjadi pada hari punahnya dinosaurus, yaitu jatuhnya asteroid ke Bumi. Sebuah studi baru telah mengungkap dampak setelah asteroid memusnahkan 75 persen kehidupan di planet ini.

Para ilmuwan menganalisis bebatuan yang memenuhi kawah tumbukan raksasa yang ditinggalkan oleh batuan angkasa yang membuat kiamat bagi dinosaurus saat itu. Sebuah tumbukan menyebabkan ledakan setara dengan 10 miliar bom nuklir yang menghancurkan Hiroshima dalam Perang Dunia II.

Sebuah studi baru dipimpin oleh University of Texas di Austin telah mengungkapkan bahwa ratusan jejak batu memenuhi kawah di Ground Zero di Semenanjung Yucatan dalam 24 jam pertama setelah tumbukan.

"Ini adalah catatan yang diperluas dari peristiwa yang kami dapat pulihkan dari dalam tanah di lokasi ledakan. Ini memberitahu kita tentang proses dampak dari lokasi tempat kejadian," ujar profesor di Institute for Geophysics di Jackson School of Geosciences, Sean Gulick, dikutip Metro, Senin, 9 September 2019.

Sebagian besar bahan yang mengisi kawah muncul dalam beberapa jam setelah ledakan di Semenanjung Yucatan di Meksiko itu, atau dibawa oleh air laut yang mengalir dari Teluk Meksiko.

Advertising
Advertising

Gulick menggambarkan bencana itu sebagai neraka yang berumur pendek di tingkat regional, diikuti oleh periode panjang pendinginan global. "Kami menggorengnya, lalu membekukannya," kata dia. "Tidak semua dinosaurus mati pada hari itu, tapi banyak dinosaurus yang mati."

Mineral sisa ledakan asteroid di Teluk Yucatan, yang menyebabkan punahnya dinosaurs. Credit: International Ocean Discovery Program.

Ledakan itu menerangi pohon dan tanaman yang jauhnya ribuan mil dari Ground Zero dan memicu tsunami besar. Di dalam kawah, peneliti menemukan arang dan jejak jamur yang menunjukkan lanskap hangus ditarik ke dalam kawah dengan surutnya air tsunami.

Seorang profesor dari Universitas Purdue Jay Melosh yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan, "Itu adalah hari yang penting dalam sejarah kehidupan, dan ini adalah dokumentasi yang sangat jelas tentang apa yang terjadi di titik nol."

Studi ini mendukung teori yang menunjukkan dampak mineral menguap yang mengandung belerang dan menyebarkannya ke atmosfer. Di mana itu memantulkan sinar Matahari dan mendinginkan planet ini, serta membuat mustahil bagi sebagian besar makhluk untuk bertahan hidup.

"Pembunuh sesungguhnya seharusnya atmosfer," ujar Gulick. "Satu-satunya cara Anda mendapatkan kepunahan massal global seperti ini adalah efek atmosfer."

Berita lain terkait asteroid, bisa Anda baca di Tempo.co.

METRO | TIME | NEWS.UTEXAS.EDU

Berita terkait

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

21 Februari 2024

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

10 November 2023

Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.

Baca Selengkapnya

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.

Baca Selengkapnya

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

1 November 2023

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

Tabrakan asteroid yang membunuh dinosaurus adalah akibat atmosfer bumi penuh dengan debu.

Baca Selengkapnya

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

19 Oktober 2023

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

Gagasan bahwa minyak berasal dari dinosaurus telah melekat pada banyak orang.

Baca Selengkapnya