BJ Habibie, Bapak Teknologi Indonesia

Rabu, 11 September 2019 19:41 WIB

Mantan Presiden, BJ Habibie memerlihatkan medali Edward Warner Award usai upacara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, (10/8). Medali Edward Warner Award merupakan bukti Habibie terpilih sebagai ilmuwan dirgantara yang berjasa dalam pengembangan dan desain pesawat. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia ke-3, Baharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia, Rabu, 11 September 2019. Kabar meninggalnya BJ Habibie ini disampaikan cucu keponakannya, Melanie Subono lewat akun instagramnya.

BJ Habibie, dalam buku biografi yang berjudul The True Life of B.J. Habibie disebut sebagai Bapak Teknologi Indonesia. A. Makmur Makka menuliskan bahwa pemikiran-pemikiran Habibie yang high-tech mendapatkan respon baik dari Presiden ke-2 Soeharto.

Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pada 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara. Nurtanio merupakan Bapak Perintis Industri Pesawat Indonesia.

Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985, sebelum direstrukturisasi menjadi PT Dirgantara Indonesia pada Agustus 2000.

BJ Habibie kemudian menjadi Menteri Riset dan Teknologi selama tiga periode dari 1983-1998, sebelum menjadi Wakil Presiden pada 1998 sampai terjadi Reformasi yang melengserkan Soeharto sebagai presiden. Habibie kemudian menggantikan sebagai Presiden sampai Pemilu 1999.

Atas prakarsa Habibie, dibentuk PT Industri Strategis yang menjadi induk sejumlah persero termasuk IPTN, PT PAL dan PT PINDAD.

Sejak pendirian industri-industri statregis negara, setiap tahun pada saat pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang cukup besar untuk mengembangkan industri teknologi tinggi. Anggaran yang sangat besar dikeluarkan sejak 1989 saat Habibie memimpin industri-industri strategis.

Namun, Habibie memiliki alasan logis untuk memulai industri berteknologi tinggi, yang membutuhkan investasi besar dengan jangka panjang. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis Habibie belum menunjukkan hasil dan akibatnya negara terus membiayai operasi industri-industri strategis yang besar.

Industri-industri strategis Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang, helikopter, senjata, kapal, dan kemampuan pelatihan. Serta jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.

Untuk skala internasional, BJ Habibie terlibat berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (pesawat berteknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly-by-wire). Selain itu, suami Ainun ini secara tidak langsung ikut terlibat proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.

Karena pemikirannya itu, Habibie dianggap sebagai bapak teknologi Indonesia, terlepas dari seberapa besar kesuksesan industri strategis Habibie. Pada 1992, IMF menginstruksikan Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga mulai memasuki kondisi kritis.

Kabarnya, hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri. Pada 1970-an Indonesia merupakan negara terbesar ke-2 pemakaian satelit, pesawat sendiri, serta peralatan militer sendiri. Hal ini didukung dengan 40 orang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi tinggi di Indonesia.

BJ Habibie meninggal dalam usia 83 tahun. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936, ini meninggalkan dua anak, yakni Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie. Dalam beberapa hari terakhir Habibie menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

THE TRUE LIFE BJ HABIBIE

Berita terkait

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

5 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

5 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

46 hari lalu

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

53 hari lalu

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

6 Maret 2024

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

6 Maret 2024

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

6 Maret 2024

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

28 Februari 2024

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya