Transportasi Akan Makin Tinggi Menyumbang Polusi Udara Jakarta

Jumat, 13 September 2019 05:47 WIB

Masyarakat memakai masker pada aksi peduli udara bersih yang digelar di Bundaran HI, Jakarta, Rabu 5 Desember 2018. Aksi tersebut menuntut aksi nyata pemerintah untuk membuat strategi dan rencana aksi yang jelas secara hukum guna membenahi darurat polusi di Ibukota. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data Breathe Easy Jakarta, sumber utama polusi udara di Jakarta berasal dari sektor transportasi sebesar 46 persen, industri 28 persen, sektor domestik 17 persen dan kegiatan konstruksi mengambil porsi kecil sebesar 1 persen.

"Sektor transportasi menyumbang konsentrasi PM2.5 pada 2012 dan diproyeksikan akan meningkat hingga 2030," ujar Ahmad Safrudin dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) dalam workshop Soot-free Urban Bus Fleet in Asia, di Pullman Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 12 September 2019.

Selain itu, Jakarta juga memiliki polusi parah dengan parameter PM10, SO2, NOx, O3, HC, dan CO dengan kemungkinan juga untuk mempengaruhi Air quality index atau AQI. Sektor transportasi juga memiliki kontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca.

Sektor transportasi darat mengkonsumsi 63,1 juta liter bahan bakar fosil dan menyumbang 173 MtonCO2e pada 2017 dan berpotensi menjadi 470 MtonCO2e pada 2030. "Kami melakukan riset lima tahun sekali, nah pada 2016 itu 58,3 persen dari lebih dari 10 juta penduduk Jakarta menderita sakit atau meninggal karena polusi udara lokal," kata Ahmad.

Mewakili Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Agung menyatakan bahwa jumlah masyarakat Jakarta jumlahnya sekitar 10 juta pada malam hari, dan 20 juta pada siang hari. Mereka, kata Agung, membutuhkan mobilitas pulutan kendaraan untuk konsumi bahan bakarnya sendiri.

Advertising
Advertising

"Dengan jumlah kendaraan bermotor roda dua 13,3 juta, roda empat 3,5 juta itu kendaraan pribadi, kalau dicampur dengan bus itu angkanya 4,7 juta. Dan mengkonsumsi bahan bakar bensin kendaraan pribadi itu 13,7 juta liter sehari untuk mobil dan motor, 12,2 juta liter per hari," tutur Agung.

Jika dibandingkan, Agung berujar, Provinsi Jakarta, Jawa Barat dan Banten, dari tiga provinsi itu Jakarta mengkonsumsi 70 persen bahan bakar. Dari sini, Agung melanjutkan, sumber utama pencemaran udara di Jakarta angkanya 75 persen dari kendaraan bermotor.

"Transportasi darat itu menghasilkan black carbon, dan di dalamnya ada juga CO dan PM2.5. Tapi Jakarta sudah bergerak melakukan pengendalian terhadap sumber utama pencemar ini dari kendaraan bermotor, yaitu kendaraan bermotor," ujar Agung.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

3 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

5 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

5 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya