Arkeolog: Perahu Kuno di Jambi Bukan Phinisi

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 13 September 2019 08:00 WIB

Pekerja melanjutkan penggalian situs Perahu Kuno Lambur di Muara Sabak Timur, Tanjungjabung Timur, Jambi, Jumat 23 Agustus 2019. Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Ali Akbar yang terlibat dalam proses ekskavasi menyebutkan situs perahu tersebut diprediksi berasal antara abad 1-13 Masehi dan terkait dengan Kerajaan Sriwijaya. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog memastikan perahu kuno yang ditemukan di Desa Lambur I, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, bukan phinisi setelah ekskavasi mencapai 80 persen.

Menurut hasil penelitian sementara, tim menyimpulkan bagian ujung perahu kuno tersebut berbentuk lancip, tidak dempak atau rendah papak sebagaimana pinisi.

"Temuan tersebut otomatis mematahkan dugaan jika perahu tersebut berbentuk perahu pinisi," kata arkeolog Ali Akbar dari Universitas Indonesia, yang memimpin tim peneliti situs Lambur, di Jambi, Rabu, 10 September 2019.

Tidak seperti pinisi, ia mengatakan, ijuk tidak digunakan sebagai pengikat dalam pembuatan perahu kuno tersebut.

Peneliti juga menyingkap lokasi perahu pada masa lalu. Penyandingan lokasi temuan dengan peta tempo dulu menunjukkan perahu kuno itu berada di pinggir sungai.

"Jadi kapal ini berada di pinggiran anak sungai yang dikenal dalam peta Belanda dengan (sebutan) Sungai Lamboer. Jadi kapal ini tidak berada di daratan, melainkan di bibir sungai," kata Ali Akbar.

Namun para peneliti belum mengetahui apakah perahu itu dalam proses pembuatan atau perbaikan. Sebelumnya juga ada penemuan perahu tua di sepanjang Sungai Lamboer, yang ekarang mengalami pendangkalan.

"Jadi perkiraannya kapal-kapal yang ditemukan ini sedang berlabuh di pinggiran anak sungai," kata Ali Akbar.

Ia menjelaskan, sekitar 100 meter dari pagar situs perahu kuno Lambur tim peneliti menemukan tiang-tiang penyangga dari batang nibung yang diduga merupakan sisa dermaga pada masa lalu.

"Tim menemukan tiang-tiang diduga sisa dermaga tempo dulu yang terbuat dari batang nibung lengkap dengan tali ijuk, semakin memperkuat dugaan tadi," katanya.

Ekskavasi di situs perahu kuno Lambur kemungkinan akan dilakukan hingga dua pekan ke depan, dan antara lain mencakup pendeteksian benda kuno yang masih terkubur di area yang berada di luar pagar situs.

"Jika dari pengukuran menggunakan alat khusus tadi menemukan temuan baru lebih besar, kemungkinan penelitian ini akan terus berlanjut," kata arkeolog Ali Akbar.

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

23 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

42 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

44 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

44 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

45 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

47 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

48 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

48 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya