PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

Reporter

Tempo.co

Editor

Ariandono

Kamis, 19 September 2019 23:44 WIB

Delegasi Indonesia dalam Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, Austria pada 16-20 September 2019. (istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Umum International Atomic Energy Agency (IAEA) ke-63 berlangsung di Wina, Austria 16-20 September 2019. Dalam kesempatan penting itu, peserta konferensi dari Indonesia juga merangkainya dengan Rapat Koordinasi Delegasi RI General Confrence IAEA.

Hadir pada sidang umum itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. Indonesia turut berkontribusi dalam bidang teknologi nuklir untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG).

Selain Menristekdikti dan jajaran, Delegasi RI juga diisi oleh Kemenlu, Kemenkes, Batan, Bapeten, KBRI/PTRI Wina, dan PT. Inuki Dalam rangkaian Sidang Umum IAEA ini, delegasi Indonesia juga secara aktif melakukan pertemuan bilateral dengan banyak mitra potensial dari negara anggota lain untuk mengembangkan industri nuklir di Indonesia.

Bunjamin Noor sebagai Direktur Produksi dan Penjualan PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menyatakan kebanggaannya bisa hadir pada Sidang Umum IAEA itu.

"Kita PT Inuki (Persero) baru pertama kali diundang untuk mengikuti agenda ini dan Inuki melihat bahwa dunia nuklir di dunia sudah sangat maju sesuai dengan rencana program nasional Inuki dalam penyebaran Cyclotron dan PET CT Scan serta rencana pemerintah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, di mana Batan sebagai Badan Peneliti maka sewajarnya Inuki sebagai bagian dari rencana tersebut," kata Bunjamin dalam rilis yang diterima Tempo.

Advertising
Advertising

Menristekdiksi Mohamad Nasir dalam sambutannya pada sidang IAEA itu menyatakan kalau Indonesia sangat mendukung hal ini dan telah memperkuat kemampuan safeguards nuklir yang dikembangkan IAEA di kawasan Asia Pasifik antara lain melalui keketuaan Indonesia pada Asia-Pacific Safeguards Network (APSN)

Mohamad Nasir juga menyebut Indonesia telah memiliki Practical Arrangement dengan IAEA untuk memudahkan kerja sama teknis diantara negara berkembang. Indonesia jelasnya juga telah memposisikan diri sebagai negara pemberi bantuan.

"Sebagai bukti, Indonesia telah ditunjuk oleh IAEA sebagai Collaborating Centre for Plant Mutation Breeding, menjadi negara kontributor IAEA Peaceful Uses Initiatives, dan menjadi negara penyedia bantuan untuk meningkatkan kapasitas teknis nuklir sejumlah negara dalam kerangka Nuclear Capacity Project yang akan dimulai tahun depan," ujar Mohammad Nasir.

Dalam forum di Wina, Nasir juga mempromosikan keunggulan Indonesia di sektor pertanian. Dengan teknologi nuklir, Indonesia telah berinovasi mengembangkan varietas padi dan kedelai unggul yang berkontribusi terhadap pencapaian ketahanan pangan nasional. Begitu juga dengan sektor kesehatan yang juga telah bekerja sama dengan kedokteran nuklir nasional.

"Saat ini, Indonesia dan IAEA bekerja sama mengembangkan kemampuan kedokteran nuklir nasional, khususnya untuk penanganan penyakit kanker," tegasnya.

Hal lain yang mendapat perhatian negara-negara adalah inovasi Indonesia dalam memajukan edukasi nuklir kepada generasi muda, melalui konsep 'Internet Reactor Laboratory'. Selama nyaris sepekan ini, Indonesia memamerkan metode distant learning aktivitas reaktor riset Kartini di Yogyakarta dapat dipantau secara live melalui jaringan internet dari Markas PBB Wina.

Sidang Umum IAEA merupakan Konferensi tahunan di Markas PBB Wina sejak tahun 1956 yang diselenggarakan bagi negara-negara anggota PBB untuk menentukan arah kebijakan IAEA untuk menjamin penggunaan energi dan teknologi nuklir semata-mata untuk tujuan damai.

Berita terkait

Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

26 Oktober 2022

Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

4 Juli 2022

BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.

Baca Selengkapnya

IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

16 Mei 2022

IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

16 Februari 2022

Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.

Baca Selengkapnya

3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam

5 November 2021

3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam

Akumulasi antibodi IgY yang digunakan dalam vaksin Covid-19 itu tertinggi di organ trakea. "Saya senang karena di situ masuknya virus."

Baca Selengkapnya

Antibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya

4 November 2021

Antibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya

BRIN rampungkan uji praklinis terhadap antibodi dari kuning telur ayam, IgY, sebagai vaksin pasif Covid-19. Libatkan teknologi nuklir.

Baca Selengkapnya

Insinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir

11 Oktober 2021

Insinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir

Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut AS dan istrinya telah didakwa menjual informasi rahasia tentang kapal selam nuklir kepada agen FBI yang menyamar

Baca Selengkapnya

Menristek Ungkap Penyebab Peringkat R di Bidang Inovasi Melorot

24 Februari 2020

Menristek Ungkap Penyebab Peringkat R di Bidang Inovasi Melorot

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Bambang Brodjonegoro mengakui peringkat indeks kompetisi global Indonesia di bidang inovasi melorot

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Belum Dijalankan, Ombudsman Ingatkan Nadiem Makarim

21 November 2019

Rekomendasi Belum Dijalankan, Ombudsman Ingatkan Nadiem Makarim

Nadiem Makarim diminta menindaklanjuti rekomendasi untuk Kemenristekdikti yang telah terbengkalai sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Meristek Sebut Batan Sukses Ciptakan Beras dengan Nuklir

5 November 2019

Meristek Sebut Batan Sukses Ciptakan Beras dengan Nuklir

Menteri Bambang menyebutkan Batan telah mengembangkan beras dengan teknologi nuklir.

Baca Selengkapnya