Ilmuwan Ungkap Wajah Manusia Prasejarah Denisovans

Sabtu, 21 September 2019 05:54 WIB

Gambar seorang remaja putri Denisovan. Kredit: Maayan

TEMPO.CO, Jakarta- Para ilmuwan memberikan pandangan sekilas tentang seperti apa manusia prasejarah keluarga Denisovans. Para peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Ibrani Yerusalem telah merekonstruksi anatomi kerangka Denisovans.

Banyak diketahui Neanderthal sebagai hasil dari banyak peninggalan yang ditemukan di Eropa dan Asia, dan para ahli mencatat bahwa orang-orang Denisovans masih diselimuti misteri.

"Sisa-sisa Denisovans pertama kali ditemukan pada 2008 dan telah memesona para peneliti evolusi manusia sejak saat itu," tulis Hebrew University, dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Fox, Kamis, 19 September 2019.

Denisovans tinggal di Siberia dan Asia Timur, dan punah sekitar 50.000 tahun yang lalu. Dengan latar belakang ini, ada banyak ketidakpastian tentang atribut fisik Denisovans.

"Seperti apa wajah kerabat Denisovans kita telah menjadi dugaan siapa pun karena alasan sederhana: seluruh koleksi sisa Denisovans mencakup tiga gigi, tulang merah muda dan rahang bawah," jelas Hebrew University.

Dalam upaya menjelaskan Denisovans, para ahli mempelajari metilasi, atau perubahan kimia dalam DNA kuno untuk mengembangkan rekonstruksi sepupu manusia yang telah lama hilang itu. Penulis utama studi tersebut Liran Carmel menyediakan rekonstruksi pertama anatomi kerangka Denisovans.

"Dalam banyak hal, Denisovans mirip dengan Neanderthal, tapi dalam beberapa sifat mereka mirip dengan Homo sapiens dan yang lainnya mereka unik," kata Carmel.

Carmel dan rekan peneliti mengidentifikasi 56 fitur anatomi di mana Denisovans berbeda dari manusia modern dan Neanderthal. Sekitar 34 fitur ada di tengkorak, para ahli mencatat bahwa tengkorak Denisovans cenderung lebih luas daripada manusia dan Neanderthal.

Berdasarkan penelitian mereka, para ilmuwan juga percaya bahwa Denisovans memiliki lengkungan gigi yang lebih panjang dan dagu yang kurang jelas. Peneliti menghabiskan tiga tahun mempelajari modifikasi kimia yang mempengaruhi aktivitas gen, tapi tidak pada urutan DNA yang mendasarinya, dan membandingkannya dengan manusia dan Neanderthal.

"Dalam melakukan hal itu, kami mendapat prediksi mengenai bagian kerangka mana yang dipengaruhi oleh regulasi diferensial dari masing-masing gen. Dan ke arah mana bagian kerangka itu akan berubah, misalnya, tulang paha yang lebih pendek," tutur rekan penulis studi David Gokhman.

Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Cell. Dalam proyek terpisah, gigi yang digali dari gua Denisovans di Pegunungan Altai Siberia pada 2010 dianalisis secara luas. Temuan yang dirilis pada 2015 mengungkapkan bahwa Denisovans ada jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Awal tahun ini, dalam proyek lain, para ilmuwan menemukan bahwa tulang jari Denisovans memiliki kemiripan yang lebih dekat dengan tulang jari manusia daripada tulang Neanderthal.

FOX | CELL


Berita terkait

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

4 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

10 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya