466 Juta Tahun Lalu, Dampak Asteroid Bantu Kehidupan Bumi

Rabu, 25 September 2019 11:05 WIB

Ilustrasi asteroid. thesun.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Ada dampak asteroid yang besar pada 466 juta tahun lalu. Terlepas dari kehancuran yang terjadi, hantaman asteroid tersebut membantu kehidupan di Bumi berlipat ganda.

Sebuah makalah baru tim ilmuwan menunjukkan debu yang mencapai Bumi, demikian dikutip Syfy baru-baru ini, menghalangi sebagian besar sinar Matahari, dan memulai zaman es serta memberi tekanan pada lingkungan laut yang menyebabkan ledakan keanekaragaman evolusi.

Ada beberapa hal yang terjadi. Ahli paleontologi menyadari bahwa sekitar 465 juta tahun lalu, pada akhir Zaman Ordovisium, kehidupan laut invertebrata di Bumi mengalami ledakan diversifikasi.

Secara relatif tiba-tiba (lebih dari jutaan tahun), bentuk-bentuk kehidupan yang berevolusi dan berkembang dari Zaman Kambrium beberapa puluh juta tahun sebelumnya mulai sekarat, dan varietas baru kehidupan hewan muncul.

Hal tersebut dijuluki Great Ordovician Biodiversification Event (GOBE). Sudah beberapa lama diketahui bahwa tingkat oksigen di lautan meningkat saat itu. Juga ditunjukkan bahwa permukaan laut turun secara global.

Kedua peristiwa itu mengindikasikan zaman es yang besar. Ketika air membeku tingkat lautan turun, dan air yang lebih dingin mampu menyimpan lebih banyak gas terlarut di dalamnya. Tekanan semacam ini pada suatu lingkungan dapat memicu biodiversifikasi mendadak ketika kompetisi meningkat.

Tapi apa yang menyebabkan zaman es? Pada rentang waktu yang singkat (seperti puluhan atau ratusan ribu tahun), itu disebabkan oleh perubahan bentuk orbit Bumi, yang disebut Milankovitch Cycles. Pada rentang waktu lebih lama biasanya terkait peristiwa tektonik, perubahan iklim besar-besaran karena gunung yang mengangkat atau lempeng benua bergeser membuka atau menutup jalur laut, bahkan letusan gunung berapi yang luas, jutaan tahun.

Ini menyebabkan perubahan global yang besar dalam cara udara dan air bersirkulasi, memicu zaman es. Ada tiga dari zaman es yang panjang ini dalam 500 juta tahun terakhir, secara teknis berada dalam masa sekarang, dalam periode interglasial antara episode gletser yang berat.

Sekitar waktu yang sama di Ordovisium, asteroid besar dengan diameter sekitar 150 kilometer pecah. Asteroid ini berada di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, dan kemungkinan besar mengalami tabrakan besar dengan asteroid besar lainnya. Itu adalah asteroid primitif, asteroid yang belum banyak mengalami pencairan dan pemrosesan ulang bahan-bahannya.

SYFY | SPACE.COM


Berita terkait

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

11 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

25 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

26 hari lalu

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

29 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

35 hari lalu

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

43 hari lalu

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.

Baca Selengkapnya

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

46 hari lalu

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Ratusan Anak Muda di Jawa Barat Bahas Krisis Iklim di Festival Bumi Suaka 2023

18 Desember 2023

Ratusan Anak Muda di Jawa Barat Bahas Krisis Iklim di Festival Bumi Suaka 2023

Kegiatan ditujukan untuk membahas kontribusi anak muda dalam mendukung isu lingkungan dan mendorong kesadaran dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya