Teliti Jupiter, Wanita Ini Akan Tinggal di Kutub Selatan 10 Bulan

Sabtu, 5 Oktober 2019 06:11 WIB

Deborah Gulledge bergabung dengan tim peneliti di Kutub Selatan untuk membuktikan apakah Jupiter memiliki inti yang solid. Kredit: The Leaf Chronicle

TEMPO.CO, Jakarta - Lulusan Fisika Austin Peay State University Deborah Gulledge berencana melakukan pengamatan seismologi Planet Jupiter di Kutub Selatan selama 10 bulan. Gulledge dan tim memulai perjalanan mereka ke Kutub Selatan pada minggu pertama Januari 2020.

Mahasiswi pascasarjana di Georgia State University itu akan menjadi satu dari sekitar 1.600 orang yang pernah menghabiskan musim dingin di kutub. Dan dia mungkin berada di tim pertama dalam sejarah untuk membuktikan apakah Jupiter memiliki inti yang solid.

"Saya telah berharap untuk pergi ke Kutub selama bertahun-tahun dan ingin bekerja di sana selama berbulan-bulan. Saya merasa senang dan gugup, tapi bahagia luar biasa, seperti saya di puncak dunia karena saya pergi ke sana," ujar Gulledge, dikutip Theleafchronicle, baru-baru ini.

Gulledge berada di Hawaii mempersiapkan misi Kutub Selatan membangun teleskop untuk mengamati Jupiter dan seismologinya. Tim berharap teleskop dapat mengukur gelombang suara yang melintasi planet ini dan menggunakan pengukuran untuk memetakan struktur internal Jupiter.

Pertanyaan besar Gulledge yang ingin dijawab adalah apakah Jupiter memiliki inti yang kuat? "Dan satu-satunya tempat kita bisa mendapatkan pengukuran yang cukup sensitif untuk menjawab ini adalah di Kutub Selatan," kata Gulledge.

Advertising
Advertising

Januari 2020, perempuan berusia 24 tahun itu dan tim terbang ke Christchurch, Selandia Baru, lalu ke Stasiun McMurdo di pantai Antartika. Penerbangan terakhir akan membawa mereka ke Stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott di Kutub Selatan.

Menurut situs web National Science Foundation, temperatur yang direkam pada 26 September 2020, pukul 12.48 di Amundsen-Scott minus 78 derajat Fahrenheit (meskipun angin membuatnya terasa lebih dingin, minus minus 117 derajat Fahrenheit). Gulledge berfikir bahwa ini akan menjadi musim panas ketika dia sampai di Kutub Selatan.

"Matahari akan selalu muncul hingga pertengahan Maret. Kemudian menuju bagian yang menarik, musim dingin dan kegelapan yang konstan selama setengah tahun sampai musim dingin yang panjang berakhir pada bulan September," tutur Gulledge.

Dia bersama tim sekitar 40 orang dijadwalkan berada di stasiun Kutub Selatan hingga pertengahan November 2020. Dan ketika dia tiba, Gulledge akan membantu merakit teleskop di atas es, memecahkan masalah, dan menjalankan teleskop.

"Sisa tim akan pulang ketika musim panas berakhir, meninggalkan Cody Shaw (mahasiswa doktoral dari Universitas Hawaii) dan saya sendiri di ujung dunia untuk musim dingin," kata Gulledge. "Shaw telah melakukan sejumlah besar pekerjaan rancang dan bangun teleskop."

Pekerjaan utama Gulledge dan Shaw akan menjalankan teleskop dan bekerja dengan data yang dikumpulkan. Namun, kata Gulledge, musim dingin membantu stasiun tetap beroperasi, jadi akan ada banyak hal lain yang bisa dia kerjakan, misalnya membantu di kebun hidroponik, memasak, membersihkan, memadamkan api, dan apa pun yang perlu dilakukan.

Dia juga akan menggunakan waktu untuk mengerjakan disertasinya, mengenai seismologi raksasa gas. Mendapatkan kesempatan mengumpulkan dan bekerja dengan data luar biasa ini akan membantu Gulledge menulis disertasi yang kuat dan memberikan kontribusi besar bagi komunitas ilmiah.

"Ada peluang untuk membuat terobosan besar di sini, dan saya senang menjadi bagian dari garis depan bidang baru," ujar Gulledge. Dia bahkan memiliki tujuan yang lebih tinggi. "Saya suka mengamati bintang-bintang, saya juga ingin melakukannya untuk mereka."

Setelah dia lulus, Gulledge berencana untuk melamar ke korps astronot. Dia percaya pengalaman tinggal dan bekerja di tempat yang paling tak kenal dan paling terpencil di planet kita adalah pelatihan yang tak ternilai. "Pengalaman ini tidak ternilai untuk suatu hari bekerja di lingkungan paling ekstrem yang dikenal oleh umat manusia," tutur dia.

THE LEAF CHRONICLE | APSU | USAP

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

9 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.

Baca Selengkapnya

Astronot Pertama Turki Terbang ke Luar Angkasa, Naik SpaceX Elon Musk

19 Januari 2024

Astronot Pertama Turki Terbang ke Luar Angkasa, Naik SpaceX Elon Musk

Awak astronot pertama dari Turki diluncurkan dalam penerbangan ke stasiun luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Mengapa NASA Tunda Pendaratan Astronot di Bulan hingga Tahun 2026?

10 Januari 2024

Mengapa NASA Tunda Pendaratan Astronot di Bulan hingga Tahun 2026?

NASA menunda pendaratan astronot di bulan hingga tahun 2026 di tengah 'tantangan' pesawat ruang angkasa.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan

Baca Selengkapnya

Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

10 November 2023

Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

Mantan astronot AS Frank Borman meninggal pada usia 95 tahun.

Baca Selengkapnya

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

2 November 2023

Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.

Baca Selengkapnya

Astronot Muda China Meluncur ke Luar Angkasa, Usia 33 dan 35 Tahun

26 Oktober 2023

Astronot Muda China Meluncur ke Luar Angkasa, Usia 33 dan 35 Tahun

Awak astronot China atau Tiongkok termuda yang pernah ada, berangkat ke stasiun luar angkasa Tiongkok pada hari Kamis, 26 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

India Luncurkan Uji Terbang untuk Misi Astronot Gaganyaan

23 Oktober 2023

India Luncurkan Uji Terbang untuk Misi Astronot Gaganyaan

Uji coba tanpa awak terhadap sistem pelarian darurat pada kapsul awak baru India dilakukan pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya