BMKG: Hujan Deras di Kotawaringin Timur Sepekan dari Hujan Buatan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 8 Oktober 2019 11:24 WIB

Sebuah helikopter menjatuhkan air hujan buatan saat kebakaran hutan di Orange, California, 9 Oktober 2017. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Sampit - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Sampit menyatakan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kotawaringin Timur dan sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dalam sepekan terakhir merupakan hasil modifikasi cuaca atau hujan buatan.

"Lima hari terakhir sebagian besar wilayah Kotawaringin Timur juga terjadi hujan. Hujan yang terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Tengah merupakan kontribusi dari hujan buatan yang dilakukan di Palangka Raya," kata Kepala BMKG Haji Asan Sampit Nur Setiawan di Sampit, Selasa, 8 Oktober 2019.

Nur Setiawan mengatakan, informasi yang diterimanya, Minggu siang dan sore, tim modifikasi cuaca di Palangka Raya kembali melakukan upaya pemicuan hujan buatan. Dua kali operasi itu dilakukan penyemaian garam di awan masing-masing 800 kg.

Saat ini masa peralihan ditandai atmosfer yang mulai basah sehingga dengan sedikit penyemaian garam maka sudah bisa membentuk awan hujan yang signifikan. Hasilnya, hujan turun dengan deras dan dalam waktu cukup lama.

Kondisi ini sangat berbeda ketika terjadi puncak kemarau pada September lalu. Saat itu tim modifikasi cuaca menyemai tiga ton garam, namun tingkat keberhasilannya sangat kecil karena atmosfer cukup kering sehingga sulit terjadi pembentukan awan yang akan disemai menjadi hujan.

Advertising
Advertising

"Curah hujan dua hari lalu 50 milimeter. Tadi malam di Sampit di atas 100 milimeter, termasuk hujan ekstrem yang cukup mampu memadamkan kebakaran lahan yang ada. Pagi kemarin 108,4 milimeter. Pantauan laporan bahwa hujan yang terjadi terasa asin. Makanya ini diyakini imbas modifikasi cuaca," kata Nur Setiawan.

Dia memperkirakan, kawasan utara Kotawaringin Timur mulai memasuki musim hujan pada 10 Oktober. Satu minggu terakhir tren titik panas menurun sangat signifikan dan kualitas udara terus membaik.

"Potensi kawasan selatan perlu diwaspadai karena kekeringan masih signifikan. Kebakaran diperkirakan belum padam 100 persen. Potensi kebakaran saat ini masuk kategori masih mudah terbakar di wilayah Selatan," kata Nur Setiawan.

Dia mengatakan, jumlah titik panas selama kebakaran hutan dan lahan ini sebanyak
4.864 titik. Sebaran titik panas terbanyak ada di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan dan Seranau.

Pada puncak kemarau terjadi antara akhir Agustus hingga September lalu jumlah titik panas naik signifikan sampai 4.000 titik.

ANTARA

Berita terkait

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

3 menit lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

15 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

15 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

22 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya