Arkeolog Temukan Hunian Prasejarah di Tepi Danau Sentani

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 10 Oktober 2019 07:21 WIB

Temuan manik-manik di Situs Yomokho , Sentani, Jayapura, diperkirakan dari zaman neolitikum, 9 Oktober 2019. (Dok. Hari Suroto/Balar Papua)

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian arkeologi di Danau Sentani bagian barat menemukan situs hunian prasejarah. Situs hunian terbuka ini berada di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.

"Situs ini oleh masyarakat setempat disebut Yomokho, dipercaya sebagai lokasi hunian nenek moyang mereka," kata peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, kepada Tempo, Kamis, 10 Oktober 2019.

Menurut Hari, survei di Situs Yomokho berhasil menemukan manik-manik batu, pecahan gerabah dan gigi babi di permukaan tanah. Kawasan Yomokho berupa dataran, yang sekarang banyak ditumbuhi tanaman. "Dari temuan ini, artefak ini kemungkinan berasal dari Zaman Neolitik," kata Hari.

Manik-manik yang ditemukan berbentuk bulat dengan panjang 17 cm dan lebar 7 cm serta diameter lingkaran lubang 2 centimeter. "Berdasarkan ukuran manik-manik yang ditemukan, manik-manik tersebut tidak dipakai sebagai perhiasan, namun kemungkinan digunakan sebagai alat pembayaran mas kawin," katanya.

Manik-manik batu yang ditemukan di Situs Yomokho dibuat dari jenis batuan peridotit yang banyak dijumpai di pegunungan Cyclops. "Pegunungan Cyclops terletak di sebelah utara Danau Sentani, hal ini menunjukkan daya jelajah manusia prasejarah Situs Yomokho hingga mencapai pegunungan Cyclops yang berjarak sekitar 12 km," kata Hari.

Advertising
Advertising

Temuan gigi babi dan gerabah di situs Yomokho, Danau Sentani, Jayapura, 9 Oktober 2019. (Dok. Hari Suroto/Balar Papua)

Situs Yomokho terletak di tepi Danau Sentani dan dekat dengan hutan sagu. Manusia prasejarah memilih tempat ini untuk dihuni dengan pertimbangan permukaan tanah datar, dikelilingi oleh bukit sebagai perlindungan, dekat dengan sumber air danau serta sumber makanan berupa hutan sagu.

Hutan sagu menghasilkan tepung sagu, ulat sagu serta daun, pelepah dan kulit pohon sagu dapat digunakan untuk konstruksi rumah. Selain itu, Danau Sentani terdapat berbagai jenis ikan yang dapat dikonsumsi.

"Temuan gigi babi, menunjukkan bahwa manusia prasejarah yang menghuni Situs Yomokho juga hidup berburu, di balik bukit yang melindungi Situs Yomokho terdapat hutan hujan tropis," katanya.

Arkeolog akan melakukan penelitian lanjutan berupa ekskavasi di Situs Yomokho.

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

17 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya

22 jam lalu

5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya

Hari Bidan Sedunia dirayakan setiap tanggal 5 Mei sebagai penghargaan kepada para profesional kesehatan yang telah memberikan kontribusi besar dalam perawatan.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya