Bangun Sekat Kanal, BRG: Efektif Cegah Karhutla, tapi...

Jumat, 11 Oktober 2019 12:55 WIB

Warga melihat kebakaran lahan gambut dari balik jendela rumah di desa Pengayuan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu 14 September 2019. Kebakaran lahan gambut di kawasan tersebut mengakibatkan satu tempat usaha warga dan sebagian dinding rumah warga ikut terbakar. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Restorasi Gambut atau BRG telah membangun ratusan sekat kanal untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut Kepala BRG Nazil Foead sekat kanal tersebut sangat efektif mencegah karhutla.

"Yang kita lihat di berbagai tempat itu sangat efektif," ujar Nazir, di Kota Dumai, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Oktober 2019.

Tapi, Nazir melanjutkan, keefektivitasannya tergantung seberapa berani menaikkan pintu sekatnya. Jadi kebanyakkan, pintunya memiliki jarak beberapa cm, misalnya 60 atau 70 cm, jika dinaikkan sejengkal atau 20 cm itu akan lebih efektif, karena air yang tertampung akan lebih tinggi. "Tapi akibatnya itu (lahan gambut) akan banjir," kata Nazir.

Menurut Nazir, ada beberapa faktor mengenai keefektivan sekat kanal. Pertama, zona air satu DAS atau yang disebut Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG). Misalnya, Nazir berujar, dua buah kubah Gambut yang menjadi water resist volt.

Kemudian di KHG itu sudah ada kanal yang jumlahnya 150 di bagian kanan, kiri, atas bawah. "Nah agar efektif kita basahkan satu KHG, 150 kanalnya harus disekat. Kalau hanya sekat 100, berarti ada 50 yang tetap airnya keluar. Berarti kita simpan airnya tak akan efektif karena bocor, karena ada kanal yang belum sempat kita sekat, itu salah satu penyebabnya," kata Nazir.

Kedua kalau sudah musim kemarau berbulan-bulan, tetap lapisan atas gambut itu akan kering karena radiasi Matahari. Kecuali, kata Nazir, jika berani dibanjirkan, kalau dibanjirkan tidak akan kering. "Tapi kalau kita banjiri ada risikonya, nanti kebun nanas itu mati karena banjir," tutur Nazir.

Sehingga karena tidak bisa dibanjiri, lapisan atas gambut kering karena radiasi Matahari. Jika ada orang yang membakar pasti akan terbakar, tapi kata Nazir, dengan dilakukan patroli, maka api bisa dipadamkan.

Sekat kanal memiliki fungsi utama untuk menyimpan air, tujuannya melembabkan lahan gambut. Jika gambutnya kering, bermeter-meter api bisa melahap gambut tersebut, tapi dengan kondisinya yang lembab, api hanya melalap lapisan atasnya saja.

"Kalau ingin tidak ada kebakaran memang tidak boleh ada orang yang membakar. Gambut kan bahan bakar, makanya bahan bakar ini kami basahi sedapat mungkin," ujar Nazir. "Seperti di dalam kawasan swaka margasatwa di Palembang, di dalam kawasan itu tidak ada kebun masyarakat, jadi kita banjiri dan itu tidak akan pernah terbakar."

Karena, Nazir menambahkan, jika lahan gambut itu dibanjiri, khususnya lahan masyarakat, yang ada nanti muncul isu sosial dan ekonomi. Namun, jumlah 150 kanal BRG di dalamnya terdiri atas tiga bagian, yakni 50 kanal masyarakat, 50 lagi dikuasai oleh Pemerintah Provinsi, dan 50 lagi perusahaan.

Untuk menutupnya, semuanya harus kompak dan membutuhkan koordinasi, setiap waktu karena tidak bisa dilakukan secara serta merta. Terkadang butuh waktu sampai 3 tahun.

"Itu pun koordinasi dan monitoringnya harus kuat agar masing-masing pihak yang memiliki lahan tersebut mengerjakan sesuai dengan kewajiban dan tugasnya. Kalau tidak, harus ditegur dan seterusnya," tambah Nazir.

Berita terkait lahan gambut dan karhutla lainnya, bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Kebijakan Satu Peta Kurangi 9 Persen Tumpang Tindih Lahan, Setara 29,5 Juta Hektare

27 hari lalu

Kebijakan Satu Peta Kurangi 9 Persen Tumpang Tindih Lahan, Setara 29,5 Juta Hektare

Kebijakan Satu Peta 2019-2023 mampu mengurangi 9 persen tumpang tindih lahan di Indonesia. Tahun ini diprediksi mengurangi 8,6 persen.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

40 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

44 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

46 hari lalu

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

57 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

20 Februari 2024

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.

Baca Selengkapnya

Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

27 Januari 2024

Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

Tak disinggung dalam debat cawapres, data terbaru KLHK mencatat luas karhutla 2023 mencapai 1,16 juta hektare. Di mana area kebakaran terluas?

Baca Selengkapnya

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

22 Januari 2024

Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

Isu yang diusung dalam debat cawapres kedua adalah pangan, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Lahan 2023 Seluas 600 Ribu Hektare, BNPB: Alhamdulillah Tak Diprotes Negara Tetangga

12 Januari 2024

Kebakaran Lahan 2023 Seluas 600 Ribu Hektare, BNPB: Alhamdulillah Tak Diprotes Negara Tetangga

BNPB mengatakan salah satu penyebab kebakaran akibat fenomena El Nino.

Baca Selengkapnya