Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

image-gnews
KERUSAKAN GAMBUT PULAU PADANG
KERUSAKAN GAMBUT PULAU PADANG
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Debat cawapres 2024 kedua dinilai hanya normatif saja, sebab hampir seluruh partai pendukung pasangan calon di pemilihan presiden kali ini menjadi pendukung dari UU Cipta Kerja yang berdampak buruk pada kelola hutan dan agraria.

Debat kedua cawapres 2024 dilakukan di Senayan, Jakarta, pada Minggu 21 Januari 2024 malam. Isu yang diusung dalam debat ini adalah pangan, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Manajer Kampanye dan Advokasi Pantau Gambut, Wahyu Perdana, mengatakan gagasan dari para cawapres saat debat tadi malam cenderung normatif saja. Ia berpendapat bahwa ketiga cawapres juga tidak ada menyinggung kerusakan ekosistem gambut dan dampaknya pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Wahyu mengatakan, walaupun ketiga cawapres menyinggung isu deforestasi dan penyediaan tanah untuk rakyat, tapi mayoritas partai pengusung cawapres ini memiliki sikap atas dukungannya terhadap UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang berpotensi merusak kawasan hutan.

UU Cipta Kerja, menurut Wahyu, berpeluang untuk mempermudah perusahaan perkebunan sawit beroperasi secara ilegal di dalam kawasan hutan. Padahal dengan keberadaan kebun sawit ilegal dan semana-mena di kawasan hutan, tambahnya, bisa memperburuk fungsi lindung dan kerusakan, misalnya dalam ekosistem gambut.

Wahyu juga menilai bahwa penegakan hukum pada pengawasan perkebunan sawit ilegal tidak tegas. Adapun yang dikenai sanksi namun tidak transparansi, semisal di kasus 35 perusahaan yang disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan terkait kebakaran hutan dan lahan tahun 2023.

Lebih lanjut, Wahyu menegaskan bahwa UU Cipta Kerja memberi dampak buruk, terutama pada petani lokal yang berpotensi menjadi korban karena pasokan pangan dari luar negeri membanjiri pasar nasional. Fenomena ini juga adalah konsekuensi dari persetujuan partai politik yang ikut mengesahkan undang-undang itu.

Merujuk pelbagai masalah yang ditimbulkan dari kesepakatan partai politik yang berimbas pada perusakan lingkungan, menurut Wahyu, ada perbedaaan antara program pasangan calon dan sikap partai pengusung dalam implementasinya. "Sikap semua pasangan calon ambigu dengan sikap partai pendukung mereka," kata Wahyu dari keterangannya, Senin 22 Januari 2024.

Selain ambigu, Wahyu juga menegaskan bahwa peran partai pendukung ketiga cawapres bertanggung jawab atas gagalnya proyek food estate yang digadangkan sebagai program pemenuhan pangan nasional. Berdasarkan temuan Pantau Gambut, singkong yang ditanam di Kabupaten Gunung Mas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, gagal total.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Singkong yang ditanam gagal, lantaran hanya ada dua hingga lima singkong kecil seukuran jari. Jauh berbeda dari singkong umumnya yang bahkan menyerupai lengan manusia," ucap Wahyu.

Peran Partai Politik Sangat Sentral

Wahyu menjelaskan bahwa peran partai politik dalam gelaran Pemilu 2024 sangat sentral, baik dalam konteks penentuan capres maupun penentuan kebijakan strategis pasca-pemilu.

Setelah pemilu partai politik sebagai anggota parlemen menjadi pemeran utama dalam perumusan kebijakan-kebijakan khusus di undang-undang. Melihat kondisi ini, Wahyu menilai bahwa capres dan cawapres bukanlah aktor tunggal dalam pembuatan kebijakan.

Kondisi demikian ditakutkan Wahyu bakal membuat program yang diusung oleh para cawapres tidak pro terhadap lingkungan dan malah merusaknya. Selain itu, perbedaan sikap antara presiden terpilih dengan partai pendukung bisa membuat visi-misi program yang dibawa saat kampanye terjadi disintegrasi pemerintah.

"Perbedaan antara program pasangan calon dan sikap partai politik pengusungnya, membuat perlu adanya pemantauan dan advokasi untuk memastikan implementasi kebijakan yang sesuai dengan kepentingan publik, perlindungan lingkungan hidup, dan prinsip-prinsip demokrasi.” ujar Wahyu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

10 hari lalu

Konsesi PT RAP yang diduga masuk dalam kawasan hutan di Desa Bukit Penai, Kecamatan Naga Silat, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada 22 November 2023. Jalan kebun kemudian menjadi jalan poros utama menuju desa. IniBorneo/Cantya Zamzabella
Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.


22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

10 hari lalu

Perkebunan kelapa sawit di area konsesi PT Suryamas Cipta Perkasa yang terindikasi masuk ke dalam kawasan hutan di Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Dilihat dari atas pada Kamis, 21 Desember 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.


Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

10 hari lalu

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

18 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

50 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.


Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

54 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.


KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

56 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Penghargaan Piala Adipura Tahun 2023 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

20 Februari 2024

Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB
Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.


Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

11 Februari 2024

Anak lelaki asal Palestina, Jamal Fakhori bekerja di bengkel ayahnya dalam membuat pot tanah liat di kota Jaba dekat Jenin, di Tepi Barat, Palestina, 1 Mei 2018 REUTERS/Raneen Sawafta
Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

Jumlah karbon organik yang tersimpan di tanah 10 kali lipat lebih banyak ketimbang seluruh karbon di atmosfer. Mengurangi dampak perubahan iklim.