BNPB Bantah Biota Laut Mati Mendadak di Maluku Tanda Gempa Besar

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 15 Oktober 2019 11:41 WIB

Ikan-ikan ditemukan mati di Pantai Rutong dan Leahari, Kota Ambon, Maluku, sejak Sabtu (14/9/209). (ANTARA)

TEMPO.CO, Ambon - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan berbagai biota laut yang ditemukan mati mendadak di pesisir pantai Desa Lolonluan, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) tidak terkait dengan aktivitas gempa.

"Tidak ada kaitan antara biota laut yang ditemukan mati dan terdampar di darat dengan aktivitas kegempaan yang terjadi di dasar laut," kata ahli tsunami BNPB Abdul Muhari, Selasa, 15 Oktober 2019.

Ia membantah informasi yang berkembang bahwa fenomena biota laut mati dan terdampar di pesisir pantai merupakan tanda-tanda akan terjadi gempa besar di wilayah itu.

Menurut dia, hingga saat ini belum ada penelitian yang menyimpulkan keterkaitan antara biota laut permukaan dengan aktivitas kegempaan dari laut yang biasanya bersumber pada lempeng dengan kedalaman lebih dari 1.000 meter.

"Biota-biota yang selama ini seringkali mati dalam jumlah besar, kemudian terdampar di pantai adalah biota permukaan atau biota laut dangkal-karang, bukan biota laut dalam," ujar Muhari.

Advertising
Advertising

Fenomena terdamparnya biota laut dangkal, katanya, sering kali disebabkan oleh fenomena upwelling atau arus naik ke permukaan. Biasanya fenomena itu membawa plankton atau zat hara yang menjadi makanan biota laut dangkal.

Fenomena itu, bukan merupakan efek aktivitas lempeng atau sesar. Peristiwa yang terjadi juga juga tidak merujuk pada tanda-tanda akan muncul gempa besar.

"Jadi rumor bahwa akan terjadi gempa besar menyusul matinya biota laut di Desa Lolonluan adalah informasi bohong dan tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya," katanya.

Sementara itu, BMKG mencatat hingga Senin, 14 Oktober 2019, terjadi 1.516 gempa susulan usai peristiwa gempa mengguncang tiga wilayah di provinsi Maluku bermagnitudo 6.8 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,5 SR pada Kamis, 26 September 2019.

Dari jumlah tersebut, 175 gempa susulan dirasakan oleh warga serta menyebabkan 148.619 warga masih mengungsi.

Total rumah rusak di wilayah terdampak yakni Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Kota Ambon mencapai 6.355 unit dengan rincian total rusak berat 1.273 unit, rusak sedang 1.837 dan rusak ringan 3.245, sedangkan korban meninggal tercatat 41 jiwa dan terluka sebanyak 1.602.

Kabupaten Maluku Tengah dan SBB masih melakukan upaya penanganan darurat hingga 16 Oktober 2019. Sedangkan Provinsi Maluku dan Kota Ambon sudah melakukan upaya-upaya transisi darurat ke pemulihan.

ANTARA

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

54 menit lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

19 jam lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

2 hari lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya