Koalisi Golongan Hutan Desak Presiden Lindungi Hutan Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 19 Oktober 2019 00:01 WIB

Direktur Eksekutif Kemitraan Monica Tanuhandaru, Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati, Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak, Strategic Engagement Director Yayasan Madani Berkelanjutan Nadia Hadad, serta Koordinator Golongan Hutan Edo Rakhman mendesak presiden untuk mempertegas komitmennya dalam melindungi kawasan hutan Indonesia di Kantor Walhi, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/ Galuh Putri Riyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sehubungan dengan acara pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih lusa, Koalisi Golongan Hutan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempertegas komitmennya dalam melindungi hutan di Indonesia.

"Dalam kesempatan ini, kami meminta presiden dan wakilnya untuk tegas dalam melindungi kawasan hutan Indonesia," kata Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati di kantornya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat 18 Oktober 2019.

Koalisi Golongan Hutan menyebutkan bahwa hutan Indonesia terkenal sebagai hutan tropis dengan luas tutupan ketiga terbesar di dunia setelah Brasil dan Kongo. Hutan Indonesia juga menjadi rumah bagi spesies mamalia, palmae, burung endemik terbanyak di dunia. "Bahkan, hutan Indonesia menjadi 80 persen pemasok tanaman obat dunia," lanjutnya.

Sementara itu, Nur menegaskan bahwa hutan Indonesia adalah salah satu kekayaan Indonesia yang harus dijaga dan dipertahankan, terutama bagi masyarakat adat yang tinggal di sana serta masyarakat luar yang mendapatkan manfaatnya.

"Sayangnya, aset bangsa yang signifikan itu terancam keberadaannya. Terutama, ancaman terbesarnya datang dari kebakaran hutan yang secara statistik merupakan fenomena berulang," sambung Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak di kesempatan yang sama.

Advertising
Advertising

Leo, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa ada 328 ribu hektare, baik hutan primer atau gambut, terbakar. Koalisi Golongan Hutan menyayangkan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2019 ini. Selain itu, koalisi juga menilai pemerintah belum serius dalam mengatasi kebakaran hutan, gambut, dan lahan.

"Dengan demikian, pemerintah wajib melawan semua bentuk perusakan hutan dan memberi sanksi kepada semua perusahaan pembakar hutan, dan memastikan hukum ditegakkan. Janji menjaga hutan dalam pidato pelantikan presiden dan wakil presiden akan menjadi penegasan bahwa pemerintah menjadikan hutan dan lingkungan hidup sebagai prioritas utama," ungkap Leo.

Selain demi melindungi keanekaragaman hayati dan nabati, Strategic Engagement Director Yayasan Madani Berkelanjutan Nadia Hadad mengungkapkan bahwa perlindungan terhadap hutan juga bagian penting untuk mencapai komitmen Indonesia untuk menurunkan perubahan iklim.

Nadia menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030. Perlu diingat juga, kata Nadia, Indonesia juga telah meratifikasi Paris Agreement melalui Undang-undang Nomor 16 Tahun 2016.

"Komitmen iklim Indonesia adalah jangkar berbagai kebijakan korektif terkait perlindungan hutan dan lahan gambut yang bertumpu pada moratorium hutan, moratorium sawit, restorasi gambut, dan perhutanan sosial," ungkap Nadia.

GALUH PUTRI RIYANTO

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

15 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

3 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

5 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

5 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

5 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

5 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

5 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya