Tips Teknologi: Lindungi Data Privasi dari Pegasus Spyware

Senin, 4 November 2019 06:13 WIB

Mitos Para Peretas Rusia

TEMPO.CO, Jakarta - Tips teknologi kali ini Tempo mengulas bagaimana melindungi data pribadi dari ancaman peretas yang memanfaatkan Pegasus Spyware.

Dalam waktu sepekan, dua kasus pencurian data terungkap. Pertama, adalah penjualan rincian kartu debit dan kredit India di web gelap. Kedua, adalah penggunaan Pegasus Spyware untuk memata-matai aktivis hak asasi manusia dan jurnalis.

Dikutip dari Cnbctv18, akhir pekan lalu, berikut cara melindungi informasi pribadi dari serangan spyware:

1. Investasi security suite

Seiring perkembangan hardware dan software komputer selama bertahun-tahun, terlihat beberapa jenis ancaman privasi meningkat. Sekarang, bukan hanya virus yang harus dikhawatirkan, ada juga ancaman malware, spyware, adware, dan peretas. Juga, ingatlah bahwa bukan hanya komputer Anda yang berisiko, tapi juga smartphone Anda yang dapat terinfeksi.

Anda bisa mendapatkan tingkat keamanan dasar dengan solusi keamanan gratis yang tersedia, tapi disarankan agar berinvestasi dalam rangkaian keamanan berbayar. Security suite memberikan Anda anti-virus, anti-malware, serta perlindungan firewall. Pilih security suite dari Symantec, Kaspersky atau Bitdefender.

2. Mulai menggunakan VPN

VPN (Virtual Private Network), istilah sederhananya adalah program yang memungkinkan pengguna terhubung ke Internet dengan enkripsi keamanan tambahan sehingga aman dari peretas atau software pelacak apa pun. Jika Anda khawatir tentang data yang disimpan di perangkat Anda saat terhubung ke Internet, disarankan menggunakan VPN setiap saat.

Ada berbagai layanan VPN gratis dan berbayar yang tersedia saat ini. Untuk yang berbayar akan memberikan masa percobaan guna menguji layanan mereka. Anda harus mencoba layanan Nord VPN, ProtonVPN, CyberGhost atau Hotspot Shield, kemudian pilih yang paling sesuai dengan koneksi Anda.

3. Kata sandi yang baik

Kata sandi mengamankan akun dan data Anda, tapi sebagian besar pengguna tidak mengikuti kebiasaan kata sandi yang kuat, sehingga rentan terhadap pencurian data. Pertama, pastikan Anda menggunakan kata sandi kuat, diharuskan campuran huruf, angka, dan simbol, itu akan sangat ideal.

Kedua, jangan gunakan kata sandi yang sama untuk semua akun dan login layanan Anda. Ketiga, biasakan mengubah kata sandi Anda setiap 6 bulan. Terakhir, pastikan bahwa Anda log-out dari akun Anda, jangan hanya menutup jendela browser karena hal itu dapat membuat akun Anda tetap login, dan membuat siapa pun dapat mengakses informasi pribadi Anda.

4. Otentikasi dua faktor

Sebagian besar kita merasa bahwa kata sandi cukup baik untuk keamanan, tapi itu tidak benar. Sebagai gantinya, pilih otentikasi dua faktor. Hampir semua layanan utama yang digunakan saat ini termasuk email, media sosial, dompet, perbankan, cloud, permainan, dan lainnya menawarkan layanan otentikasi dua faktor.

Setelah diaktifkan, layanan otentikasi dua faktor akan mengharuskan Anda untuk memasukkan kata sandi diikuti oleh OTP yang dihasilkan melalui aplikasi autentikator atau dikirim melalui SMS/ email untuk mengonfirmasi identitas Anda sebelum mengizinkan akses. Ini menambahkan lapisan keamanan kedua terhadap peretas, dan memastikan tidak ada yang bisa mendapatkan akses ke akun Anda seandainya kata sandi Anda bocor atau dicuri.

5. Amankan peramban Anda

Peramban Anda merupakan pintu untuk mengakses informasi di Internet, hak itu menjadi titik yang paling rentan terhadap risiko keamanan. Untuk memastikan pengalaman menjelajah yang aman, Anda perlu mengurus beberapa hal saat menjelajah.

Pertama, gunakan hanya tautan HTTPS yang menunjukkan bahwa situs web aman. Kedua, jangan pernah menyimpan kata sandi Anda atau informasi lain di browser untuk akses cepat. Ketiga, coba dan gunakan penjelajahan pribadi atau mode penyamaran sedapat mungkin. Terakhir, instal ekstensi keamanan yang berguna ke browser Anda seperti Privacy Badger, HTTPS dan Adblocker.

6. Tinjau izin aplikasi

Pengguna smartphone cenderung menginstal aplikasi tanpa memperhatikan akses izin yang diperlukan, yang membuat datanya cenderung bocor atau dicuri. Baik Android atau pun iOS, memberi Anda opsi untuk mengelola izin aplikasi, Anda disarankan mematikan izin yang tidak relevan dengan aplikasi.

Misalnya, aplikasi pengeditan gambar tidak memerlukan akses ke semua suara atau kemampuan SMS di ponsel Anda. Meninjau izin dan mematikan yang tidak perlu. akan membantu membuat perangkat Anda lebih aman.

7. Periksa akses akun pihak ketiga

Mayoritas pengguna online lebih suka menggunakan opsi "Masuk dengan Google" atau "Masuk dengan Facebook/ Twitter" untuk mengunjungi situs web baru yang memerlukan pendaftaran. Yang tidak Anda sadari, dengan melakukan itu, Anda memberikan akses ke semua informasi Anda kepada pihak ketiga ini yang pada gilirannya membuat Anda rentan terhadap risiko keamanan.

Untuk mencabut aksesnya, Anda harus membuka pengaturan keamanan setiap layanan tempat Anda dapat melihat situs atau aplikasi pihak ketiga mana yang memiliki akses ke akun Anda. Metode alternatif untuk menghindari ini adalah dengan menggunakan alamat email sekali pakai untuk mendaftar di situs web tersebut.

8. Waspada penipuan

Ada beberapa aturan dasar yang harus diikuti setiap orang di internet untuk mengamankan privasi dan menghindari penipuan. Jangan mengunduh software atau aplikasi dari sumber yang tak dikenal. Pastikan Anda tidak membuka lampiran email apa pun atau mengklik tautan apa pun dari pengirim yang tak dikenal.

Berhati-hatilah dalam membagikan informasi pribadi secara online, baik itu id email Anda, ulang tahun atau detail kartu kredit Anda. Jangan percaya pada setiap berita atau pembaruan yang Anda terima dari platform media sosial seperti WhatsApp atau Facebook, pastikan Anda memeriksa sumber yang dapat diandalkan untuk mengonfirmasi berita.

CNBCTV18 | TECH RADAR

Berita terkait

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

6 hari lalu

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

18 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

39 hari lalu

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

28 Februari 2024

Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

Dicatat, pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

19 Januari 2024

Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

Peretasan data PT KAI itu disebut dilakukan oleh geng ransomware bernama Stormous.

Baca Selengkapnya

Bantah Data Pelanggan Diretas, Pengamat Sebut KAI Sadar Dibobol dan Lakukan Mitigasi

18 Januari 2024

Bantah Data Pelanggan Diretas, Pengamat Sebut KAI Sadar Dibobol dan Lakukan Mitigasi

Kendati membantah data pelanggan diretas, KAI disebut sudah sadar dibobol dan lakukan mitigasi.

Baca Selengkapnya

Dukung Gaza, Peretas Yordania Targetkan Situs Militer Israel

14 Desember 2023

Dukung Gaza, Peretas Yordania Targetkan Situs Militer Israel

Serangkaian serangan siber telah menargetkan Israel sejak serangan brutal ke Gaza dimulai pada 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Peretas Kora Utara Kemungkinan Curi Data Senjata Laser Korea Selatan

6 Desember 2023

Peretas Kora Utara Kemungkinan Curi Data Senjata Laser Korea Selatan

Polisi Korsel sedang menyelidiki apakah peretas Korea Utara, yang dituduh mencuri data dari 14 entitas, juga mencuri informasi teknologi pertahanan.

Baca Selengkapnya

BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran Data DPT Pemilu, Peretas Bernama Jimbo

3 Desember 2023

BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran Data DPT Pemilu, Peretas Bernama Jimbo

BSSN, pada Sabtu, 2 Desember 2023 menyerahkan hasil investigasi awal dugaan kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 ke Polri dan KPU.

Baca Selengkapnya

Hacker Klaim Retas Data KPU dan Tawarkan dengan Harga Miliaran, Pakar: Seharusnya KPU Bisa Mencegah

29 November 2023

Hacker Klaim Retas Data KPU dan Tawarkan dengan Harga Miliaran, Pakar: Seharusnya KPU Bisa Mencegah

Peretas juga memperlihatkan halaman website KPU, kemungkinan berasal dari halaman dashboard pengguna.

Baca Selengkapnya