Arkeolog Temukan Desa Manik-Manik sebelum Columbus Masuk Amerika

Jumat, 8 November 2019 07:53 WIB

Arkeolog Universitas Florida, AS, meneliti manik-manik dari kerang yang ditemukan di pantai Florida barat laut, Oktober 2019. (Dok. Universitas Florida)

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog University of Florida menerbitkan temuan-temuan dari proyek arkeologi yang memberi penerangan baru tentang kehidupan di Amerika Utara sebelum Christopher Columbus tiba, demikian dikutip Daily Mail, Kamis, 7 November 2019.

Menggunakan drone untuk memindai garis pantai Florida barat laut, para peneliti menemukan bukti pemukiman bertanggal antara 900 hingga 1200 Masehi. "Apa yang kita miliki di sini adalah pemukiman di sumber bahan baku ini pada saat kerang laut mulai menjadi barang sosial yang sangat diminati," kata Terry Barbour yang memimpin penelitian.

Tim mengidentifikasi setidaknya 37 ruang hunian, ditandai oleh cincin cangkang tiram dan lubang pasak yang mengarah ke struktur bantalan beban. Ketika peneliti tiba di lokasi, mereka menemukan beragam alat dan artefak lain yang terkubur dua kaki hingga dua setengah kaki di bawah permukaan.

Mereka menemukan bukti pemukiman yang bisa mendukung antara 200 dan 300 orang berprofesi sebagai pembuat manik-manik dan hiasan dekoratif dari kerang yang menjadi peran penting dalam budaya Mississippian pada waktu itu.

"Kami memiliki bukti kuat pembuatan manik-manik di situs dengan arsitektur yang sama mengesankannya untuk memandu kami dalam memahami bagaimana produksi diatur secara sosial, dan membuat tempat ini benar-benar istimewa,” ujar Barbour. “Sampai sekarang itu menjadi tempat satu-satunya yang kami ketahui.”

Temuan di situs pantai Florida barat laut berupa batu pemukul (kiri) untuk membuat batu bor pembuat lubang manik-manik (tengah), dan batu pembentuk manik-manik (kanan atas) serta manik-manik. (Dok. Universitas Florida)

Pemukiman itu ditemukan di Pulau Raleigh, di tengah antara Tampa dan Tallahassee di pantai barat laut Florida, tepat di luar Suaka Margasatwa Cedar Keys. Drone yang menemukan itu dilengkapi dengan sistem LiDAR, menurut laporan ArsTechnica.

LiDAR mengirimkan sinar cahaya dan kemudian mengukur perbedaan bagaimana sinar itu dipantulkan kembali dari lingkungan untuk membuat gambar tiga dimensi. Itu termasuk pecahan tembikar, arang, dan sisa-sisa bor, serta alat pemoles batu, yang mereka yakini telah digunakan membuat manik-manik dan berbagai benda dekoratif lainnya yang populer pada saat itu.

Manik-manik itu paling sering dibuat dari cangkang petir, sejenis moluska sedang hingga besar yang biasa ditemukan di daerah tersebut. Kerang digunakan untuk membuat manik-manik, penutup dekoratif, cangkir, dan hiasan untuk pakaian yang ditemukan di seluruh Amerika.

DAILY MAIL | ARSTECHNICA


Berita terkait

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

36 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

38 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

39 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

41 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

13 Februari 2024

Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

Kasus serangan ikan hiu di dunia, dan kematian yang disebabkannya, meningkat pada 2023.

Baca Selengkapnya

Ron DeSantis Mundur dari Pencalonan Presiden AS, Alihkan Dukungan ke Trump

22 Januari 2024

Ron DeSantis Mundur dari Pencalonan Presiden AS, Alihkan Dukungan ke Trump

Ron DeSantis kalah telak di kaukus Iowa dari mantan presiden AS Donald Trump.

Baca Selengkapnya

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.

Baca Selengkapnya

Hakim Temukan Bukti Petinggi Tesla & Elon Musk Tahu Ada Cacat Autopilot

22 November 2023

Hakim Temukan Bukti Petinggi Tesla & Elon Musk Tahu Ada Cacat Autopilot

Hakim menemukan bukti petinggi Tesla dan Elon Musk mengetahui tentang cacat Autopilot.

Baca Selengkapnya

Pakar Sarankan Ini untuk Akhiri Kisruh OpenAI usai Pemecatan Sam Altman

22 November 2023

Pakar Sarankan Ini untuk Akhiri Kisruh OpenAI usai Pemecatan Sam Altman

Hanya sedikit cara untuk memaksa perubahan tata kelola OpenAI, kata pakar hukum.

Baca Selengkapnya

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Baca Selengkapnya